Mahasiswi ILKOM UINSA Menang Kompetisi Internasional “Innovation Challenge” oleh Western Sydney University Australia
Surabaya, 3 Juni 2025 — Mahasiswi Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya (UINSA), Windy Agnesia Yoza, berhasil meraih posisi Runner-Up dalam ajang internasional Innovation Challenge: AI for Impact, yang diselenggarakan oleh Western Sydney University (WSU) Australia melalui unit inkubator teknologinya, Launch Pad.
Kompetisi ini digelar secara luring pada Selasa, 3 Juni 2025, di Pakuwon Tower Surabaya, dan diikuti oleh 75 peserta terpilih dari seluruh Indonesia yang terdiri atas mahasiswa dari berbagai universitas serta pelaku startup dan industri. Melalui proses seleksi dan sesi informasi daring sebelumnya, para peserta kemudian dibagi secara acak menjadi 15 tim kolaboratif (dengan 3–5 anggota per tim) yang menyatukan ide-ide lintas disiplin dari dunia akademik dan profesional.
Windy tergabung dalam tim Girlmore Girls, yang seluruh anggotanya adalah perempuan. Mereka mengangkat tema kesehatan berkelanjutan melalui inovasi berjudul “Glucotrack”—sebuah konsep smart plate berbasis teknologi Artificial Intelligence (AI) yang dirancang untuk membantu menurunkan risiko diabetes di kalangan anak muda. Perangkat ini dilengkapi dengan sensor pada piring, sendok, dan garpu yang mampu mendeteksi kadar gula darah dalam tubuh secara real-time.
“Inspirasi kami datang dari fakta bahwa Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita diabetes tertinggi kelima di dunia. Bahkan anak-anak kini bisa mengidap diabetes karena tingginya konsumsi minuman manis. Kami ingin menghadirkan solusi yang berbasis teknologi sekaligus edukatif untuk mencegahnya,” ujar Windy.
Inovasi ini berhasil menarik perhatian dewan juri yang didatangkan langsung dari Australia, dan dinilai berdasarkan kreativitas, orisinalitas, serta kesesuaian dengan tema utama: “How can we use AI for a positive, sustainable social change?”
Tim Girlmore Girls berhasil meraih gelar Runner-Up dan mendapatkan hadiah senilai Rp7.500.000 dalam bentuk saldo Flazz Card yang dibagikan secara merata kepada para anggota tim. Selain Windy, anggota tim berasal dari berbagai universitas di Indonesia, termasuk ITS, UNESA, dan UPN.
Dr. Lilik Hamidah, dosen pembimbing dari Program Studi Ilmu Komunikasi UINSA, menyampaikan, “Saya sangat bersyukur dan bangga atas capaian Windy dalam kompetisi ini. Ia berhasil menunjukkan potensi terbaiknya dan meraih prestasi sebagai Runner-Up dalam ajang berskala internasional. Keikutsertaannya bersama mahasiswa dari ITS, UNESA, dan UPN mencerminkan kemampuan kolaborasi lintas kampus dan disiplin keilmuan. Ini juga menjadi bentuk pengakuan internasional atas kualitas dan daya saing mahasiswa Ilmu Komunikasi UINSA di kancah global.”
Kemenangan ini menjadi bukti nyata kapasitas mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Dakwah dan Komunikasi UINSA dalam merespons isu global melalui pendekatan teknologi dan kolaborasi lintas sektor. Partisipasi ini juga menegaskan pentingnya penguatan jejaring internasional antara pendidikan tinggi dan dunia industri untuk menciptakan solusi berdampak sosial berkelanjutan.