Berita

UINSA Newsroom, Jumat (05/07/2024); Pada tanggal 4 Juli 2024, atmosfer hangat menyambut kehadiran delegasi dari berbagai universitas di Indonesia untuk mengikuti acara Roundtable yang diselenggarakan oleh Curtin University. Acara ini bertujuan utama untuk mempererat kerjasama dalam bidang akademik dan penelitian antara Curtin University dan institusi pendidikan tinggi di Indonesia. Delegasi dari Indonesia terdiri dari perwakilan UIN Sunan Ampel Surabaya, Universitas Jember, UPN Veteran Jawa Timur, UIN Walisongo Semarang, Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, Universitas Negeri Surabaya, UIN Raden Mas Said Surakarta, UIN SAIZU Purwokerto, dan IAIN Kudus.

Pukul 13:00, para delegasi tiba di Curtin University untuk proses pendaftaran dan tur kampus. Mereka disambut dengan ramah oleh Associate Professor Thor Kerr, Dekan ASEAN dan Global, yang juga didampingi oleh sejumlah mahasiswa pascasarjana Indonesia dari Curtin University. Tur kampus dimulai pukul 13:10, memberikan kesempatan bagi para delegasi untuk mengenal fasilitas modern yang tersedia di kampus, seperti yang dipandu langsung oleh Prof. Kerr.

Setelah tur kampus selesai, acara dilanjutkan dengan Seminar Pascasarjana Indonesia di Gedung 418, Level 1 Collaboration Hub. Pembukaan seminar dilakukan oleh Dean ASEAN Associate Professor Thor Kerr, yang menyoroti pentingnya kolaborasi dan komunitas akademik antar perguruan tinggi. Bustanul Arifin, perwakilan mahasiswa pascasarjana di Dewan Curtin University, memimpin acara ini dengan memperkenalkan para pembicara.

Dwi Suatman, Ketua Association of Indonesian Postgraduate Students and Scholars in Australia (AAIPSSA) Curtin Chapter, membuka sesi dengan menjelaskan peran dan kontribusi mahasiswa pascasarjana Indonesia di Curtin University. Dia menyoroti bagaimana pengalaman mereka tidak hanya memperkaya lingkungan akademik di Curtin, tetapi juga memperluas jaringan dan keterampilan profesional.

Mifta Azmi, penerima beasiswa LPDP dari BRIN, memberikan presentasi tentang penelitiannya di bidang Sains dan Teknik sebagai mahasiswa Master. Dia menjelaskan betapa pentingnya dukungan dari Curtin University dalam mendukung risetnya yang berdampak bagi kemajuan ilmiah di Indonesia.

Ari Kristanto, penerima beasiswa BPI dan mahasiswa PhD di Fakultas Bisnis dan Hukum, mengambil giliran berikutnya untuk memaparkan hasil penelitiannya. Ari menekankan pentingnya penelitian dalam mendukung kebijakan publik dan kemajuan bisnis di Indonesia, serta bagaimana kerjasama lintas batas antar universitas dapat mempercepat proses ini.

Sesi pemaparan ditutup dengan Nila Tansil, penerima Australia Award, yang berbagi pengalaman tentang penelitiannya di bidang Humaniora. Dengan dukungan dari beasiswa Australia Award, Nila menyoroti bagaimana pengalaman ini tidak hanya mengembangkan kualifikasi akademiknya, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan bagi komunitas akademik di Curtin University.

Bustanul Arifin memandu sesi tanya jawab, di mana para delegasi aktif berpartisipasi dengan bertanya tentang kemungkinan kolaborasi lebih lanjut antara Curtin University dan universitas mereka masing-masing. Prof. Dr. Toto Suharto, Rektor UIN Raden Mas Said Surakarta, menyuarakan pentingnya dukungan terhadap program beasiswa seperti LPDP, sambil menyampaikan ide untuk pengembangan program short course bersama.

Achmad Room Fitrianto dari FEBI UINSA mengusulkan ide untuk short course khusus bagi delegasi di Curtin, sebagai langkah konkret untuk memperkuat kolaborasi pendidikan antar negara. Diskusi ini memicu antusiasme dan komitmen baru untuk menjalankan ide-ide ini dalam waktu dekat.

Prof. Mukhamad Najib, Atase Pendidikan dan Kebudayaan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Canberra, juga hadir dalam acara ini memberikan highlight tentang program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di Australia, serta pentingnya kerjasama antar lembaga pendidikan di Indonesia dan Australia. Beliau juga menekankan peran diplomatik dalam memperkuat hubungan bilateral di bidang pendidikan.

Acara Roundtable ini berhasil mencapai tujuannya untuk memperkuat hubungan akademik dan penelitian antara Curtin University dan universitas-universitas di Indonesia. Para delegasi pulang dengan wawasan yang lebih dalam tentang peluang riset, beasiswa, dan kolaborasi internasional. Mereka meninggalkan Curtin University dengan harapan untuk terus membangun kerjasama yang berkelanjutan, yang akan memberikan dampak positif bagi pendidikan dan penelitian di kedua negara.

Dengan demikian, acara ini tidak hanya menjadi platform untuk meningkatkan kerjasama akademik, tetapi juga sebagai wujud nyata komitmen Curtin University dalam mendukung pengembangan kapasitas ilmiah dan akademik di Indonesia. Melalui pertukaran ide dan pengalaman, Roundtable ini telah membangun fondasi yang kuat untuk kolaborasi yang lebih erat di masa depan.