Surabaya, Jawa Timur – Kesulitan belajar pada anak-anak usia sekolah merupakan tantangan yang semakin mendapat sorotan, baik dari kalangan pendidik, psikolog, maupun orang tua. Sayangnya, pemahaman tentang kesulitan belajar masih sering kali terbatas, bahkan cenderung disalahartikan sebagai bentuk kemalasan atau ketidakmampuan anak. Padahal, tanpa penanganan yang tepat, kondisi ini dapat berdampak jangka panjang terhadap kesehatan mental, motivasi, serta perkembangan akademik anak.
Menjawab kebutuhan tersebut, sebuah webinar bertajuk “Unlocking Potential: Strategi Efektif Mengatasi Kesulitan Belajar pada Anak” telah sukses diselenggarakan secara daring melalui platform Zoom. Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara mahasiswa MBKM Bimbingan Konseling Islam UIN Sunan Ampel Surabaya dan Kenzho Learning Centre.

Webinar ini menghadirkan dua narasumber ahli yang telah lama berkecimpung dalam dunia psikologi pendidikan dan perkembangan anak, yaitu Dr. Mierrina, M.Si., Psikolog, Koordinator Pusat Konseling LPM-UINSA sekaligus dosen pembimbing lapangan MBKM, serta Farra Laila, S.Psi., M.Psi, Co-Owner dari Kenzho Learning Centre. Keduanya memaparkan materi yang aplikatif dan relevan, membahas mulai dari penyebab dan bentuk-bentuk kesulitan belajar, hingga strategi penanganan yang dapat dilakukan secara langsung di rumah oleh orang tua.
Dalam sesinya, Dr. Mierrina menyoroti pentingnya sensitivitas orang tua terhadap tanda-tanda kesulitan belajar seperti disleksia, diskalkulia, hingga gangguan konsentrasi. Ia mengajak peserta untuk tidak mudah melabeli anak sebagai ‘tidak mampu’, melainkan memahami bahwa setiap anak memiliki gaya belajar unik yang membutuhkan pendekatan berbeda. Ia juga mengungkapkan bahwa minimnya literasi orang tua terhadap hal ini seringkali menjadi penyebab keterlambatan penanganan kasus-kasus kesulitan belajar.
Sementara itu, Farra Laila lebih banyak menyoroti pendekatan praktis yang bisa dilakukan di rumah, mulai dari menciptakan suasana belajar yang aman secara emosional, membangun komunikasi empatik, hingga teknik-teknik sederhana untuk meningkatkan motivasi anak. Ia juga berbagi pengalaman dari lapangan mengenai bagaimana pola asuh yang suportif dapat membantu anak-anak mengatasi hambatan belajarnya dan kembali percaya diri.

Kegiatan ini tidak hanya bersifat edukatif, tetapi juga menjadi wadah reflektif dan penguatan bagi para orang tua. Dalam sesi diskusi interaktif, peserta diberi ruang untuk bertanya, berbagi cerita, dan saling menguatkan. Antusiasme peserta sangat tinggi, terlihat dari banyaknya pertanyaan serta testimoni positif yang muncul selama berlangsungnya acara.
Webinar ini juga memberikan akses bagi peserta untuk mengikuti sesi konseling gratis (dengan kuota terbatas) sebagai tindak lanjut dari pembahasan yang disampaikan. Melalui program ini, diharapkan terjalin sinergi antara keluarga dan tenaga profesional dalam menciptakan lingkungan belajar yang sehat, adaptif, dan inklusif.

Dengan terselenggaranya kegiatan ini, para peserta tidak hanya dibekali dengan wawasan baru, tetapi juga diyakinkan bahwa mereka tidak sendirian. Setiap anak memiliki potensi luar biasa yang bisa berkembang optimal, selama mereka mendapat dukungan, pemahaman, dan pendekatan yang tepat dari orang-orang terdekat mereka.
Penulis : Sayma, Tiffani, Syifa, dan Nafisah
Editor: Robiah Nur Adawiyah