
Pondok Pesantren Putri Sunan Drajat di Lamongan menjadi saksi sinergi antara lembaga agama dan perguruan tinggi melalui kegiatan kajian Analisis Kebutuhan Program Bahasa, yang difasilitasi oleh Pusat Pengembangan Bahasa (PPB) UIN Sunan Ampel Surabaya (UINSA). Kunjungan studi banding ini digelar pada Selasa 17 Juni 2025 di Pondok Pesantren Sunan Drajat bertujuan membangun kapasitas pesantren dalam mengelola pembelajaran bahasa, termasuk potensi penyelenggaraan tes TOEFL bersama.
Rombongan PPB UINSA yang dipimpin oleh Rizka Safriyani, M.Pd dan Nuriyadin, M.Fil I selaku kordinator bahasa asing disambut antusias oleh jajaran pengelola Pondok Putri Sunan Drajat. Sesi ini secara rinci menyampaikan berbagai program unggulan PPB UINSA, mulai layanan sertifikasi TOEFL dan TOAFL, penyelenggaraan program intensif Bahasa Arab dan Bahasa Inggris, serta Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) bagi mahasiswa internasional. Para peserta dari pesantren kemudian diberikan kesempatan berdiskusi secara mendalam, menyoroti bentuk kurikulum, strategi pembelajaran, manajemen lembaga bahasa, hingga mekanisme pelaksanaan sertifikasi berbasis standar internasional. Dalam dialog ini, pesantren menanyakan berbagai strategi konkret untuk memetakan kebutuhan dan menyiapkan sarana tes seperti TOEFL, yang mereka rencanakan kelak dapat diadakan secara mandiri.
Interaksi kedua belah pihak berlangsung hangat, penuh semangat kolaboratif. “Tujuan kami adalah mengadopsi sistem PPB UINSA secara tepat di lingkungan pesantren. Kegiatan analisis kebutuhan yang digelar di pesantren ini menegaskan peran penting PPB UINSA dalam pemberdayaan lembaga pendidikan berbasis agama. Tidak hanya meningkatkan kemampuan bahasa peserta didik, kegiatan ini juga diharapkan mampu mempersiapkan standar pembelajaran yang lebih profesional dan terukur dari segi kualitas. Hasil analisis kebutuhan ini akan ditindak lanjuti dalam waktu dekat.