Berita

@adminuinsa

Saturday, 26 February 2022

THE 4th AnCoMS 2022: UPAYA DISEMINASI MODERAT ISLAM INDONESIA UNTUK PERDAMAIAN DUNIA

UINSA Newsroom, Sabtu (26/02/2022); The 4th Annual Conference For Muslim Scholars (AnCoMS) 2022 yang digelar Koordinator Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta (Kopertais) Wilayah IV Surabaya resmi dibuka pada Sabtu, 26 Februari 2022. Pembukaan digelar di Ruang Amphiteater UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya. Kegiatan diagendakan selama dua hari Sabtu-Ahad, 26-27 Februari 2022 di Premier Place Hotel Juanda Sidoarjo.

Mengisi acara selaku narasumber kegiatan yang mengusung tema, “Exporting Indonesia’s Moderate Islam To The World Religion, Peace And Harmony,” tersebut antara lain: H. Yaqut Qolil Qomas , S.Sos., Menteri Agama RI; Yahya Cholil Staquf, Ketua Tanfiziyah PBNU; Prof. Ali Ramdhani; Direktur Jenderal Pendidikan Islam; Greg Barton, Deakin University Melbourne; serta Alissa Qotrunnada, Jaringan Gusdurian. Bertindak sebagai panelis, Prof. Dr. Ahmad Zainul Hamdi, M.Ag., Guru Besar UIN Sunan Ampel Surabaya.

Rektor UINSA Surabaya, Prof. H. Masdar Hilmy, S.Ag,  M.A., Ph.D., dalam kesempatan penyampaian Keynote Speech dan membuka acara menyampaikan ucapan terima kasih dan rasa syukur atas dukungan semua pihak serta partisipasinya. Sehingga kegiatan The 4th AnCoMS 2022 dapat terselenggara dengan baik. Kendati masih dalam suasana PPKM, kegiatan ini diharapkan dapat berjalan lancar dengan tetap menerapakan protokol kesehatan yang ketat.

Rektor yang juga Koodinator Kopertais Wilayah IV ini menjelaskan, bahwa dalam kesempatan ini, tema yang diangkat masih sinambung dengan tema kegiatan sebelumnya yakni distingsi dan kekuatan Islam Indonesia yang wasatiyah atau moderat. “Kita sudah menganggap cukup terkait dengan bagaimana kita mengambangkan gagasan, wacana, serta kontruksi pemikiran Islam Moderat ala Indonesia. Dan sekarang ini menurut kita, menurut kami yang ada di Kopertais Wil IV adalah saatnya bagi kita untuk mendiseminasikan gagasan tentang Moderat Islam ini ke panggung dunia,” ujar Prof. Masdar membuka paparan.

Hal itu penting, menurut Rektor, karena Keberagamaan Islam yang dikembangkan Masyarakat Muslim Indonesia terbukti menjadi satu varian keberagamaan yang benar-benar teruji sejarah, goncangan, dan turbulensi baik yang bersifat sosial atau politik. Di saat dimana negara Muslim lainnya sedang bergulat dengan persoalan internal dan eksternal yang kacau.

“Umat Islam Indonesia saat ini sedang menikmati satu karakteristik Islam Wasatiyah yang luar biasa, yang demokratis, yang toleran, dan penuh dengan keadaban. Kita tidak mungkin melihat fenomena bagaimana begitu dinamis dan riuh rendahnya varian-varian keberagamaan itu dapat diekspresikan ke ruang publik dan itu hanya terjadi di Indonesia,” tutur Prof. Masdar.

Lebih dari itu, lanjut Rektor, mendiseminasikan gagasan tentang Moderat Islam ini ke panggung dunia akan menjadi satu kontribusi penting Indonesia dalam upaya menciptakan perdamaian dunia. Berdasar pada tujuan besar inilah, Kopertais Wil IV juga mengundang partisipasi dari segenap civitas akademika Perguruan Tinggi di bawah koordinasi Kopertais Wil IV. Hal ini sekaligus mengakomodasi pengembangan keilmuan di Perguruan Tinggi. Sebanyak 231 partisipan, dan 130 diantaranya berkesempatan untuk mengampaikan gagasannya pada The 4th AnCoMS 2022.

“Kami juga berharap, mudah-mudahan even ini AnCoMS yang ke-4 ini benar-benar mampu memberikan resonansi positif untuk menyampaikan pesan kepada dunia, bahwa Indonesia layak untuk diberikan tempat dan kesempatan dalam rangka membentuk mindstreaming Moderat Islam. Supaya perdamaian dunia benar-benar tercipta,” tegas Prof. Masdar. (All/Humas)