Berita

@Psikologi dan Kesehatan

Saturday, 26 February 2022

Sempat Merasa Trauma, Irine Irchamillah Azza Berhasil Menjadi Wisudawan Terbaik Prodi Psikologi

Irine Irchamillah Azza mahasiswi Prodi Psikologi angkatan 17 yang telah menyandang gelar Sarjana Psikologi pada Yudisium ke-98 (19/02/2022) lalu berhasil menjadi wisudawan terbaik dengan IPK 3,67. 

Ketika ditanya mengenai alasan masuk Psikologi, mahasiswi kelahiran tahun 99 ini menceritakan bahwa yang membuatnya memilih Psikologi yaitu lantaran rekomendasi dan hasil konsultasi dengan guru-guru di SMAnya. 

“Aku banyak konsultasi sama guru-guru buat ngambil jurusan apa, dan beliau-beliau bilang kalo psikologi akan cocok sama aku.”, kenangnya. 

Selama manjadi mahasiswi Psikologi, Irine tergolong aktif mengikuti berbagai organisasi diantaranya paduan suara, iqma, Dema F, AISEC, dan PO (Project Organizer). Kendati demikian, tidak membuatnya melupakan tugas-tugas kuliah atau akademiknya. 

“Aku selalu mencatat materi setiap matkul, terus kalo ada tugas selalu membuat to do list dan skala prioritasnya. Jangan lupa di breakdown juga tugas yang didapat baik dari kuliah maupun organisasi”, terangnya. 

Meskipun di awal ia merasa kesulitan membagi waktu antara kuliah dengan organisasi, namun seiring berjalannya waktu ia bisa melakukannya. 

Selain itu, mahasiswi yang berhasil meraih gelar Sarjana Psikologi (S.Psi) ini juga membagikan tips belajar yang selama ini ia terapkan hingga berhasil menjadi wisudawan terbaik, yaitu:
1. Selalu mencatat materi kuliah (diambil intinya)
2.  Setiap mau ujian, membuat rangkuman materi lagi dan dihafalkan
3. Berdiskusi bersama teman mengenai fenomea yang terjadi dengan mengkaji teori Psikologi
4. Sering menggunakan kata yang berkaitan dengan Psikologi ketika berkomunikasi dengan teman 

Ketika menceritakan mengenai proses Skripsi yang berhasil ia lalui, ternyata Irine sempat merasa trauma, “Campur aduk rasanya. Banyak dealing sama diri sendiri, merasa “trauma” baca banyak referensi juga, pas teman yang lain sudah jauh progressnya, merasa ketinggalan, merasa juga kalo penelitianku jelek dibanding yang lain”. 

Untuk mengatasi perasaan-perasaan tersebut Irine mengaku sering melakukan Self Talk dan Journaling. “Self talk sih yang sering sama journaling” jawab mahasiswi yang berhasil menyelesaikan studi S1 selama 4,5 tahun itu. 

Kemudian sedikit flashback mengenai pengalaman suka dan duka selama menjadi mahasiswi Psikologi, Irine menjawab, “Sepertinya, tidak ada dukanya. Banyak sukanya, selama ini jadi lebih mengenal diri sendiri, jadi lebih peka ke lingkungan juga.” 

Irine juga membagikan salah satu Quotes yang ia baca berulang kali ketika lagi down: 

“As you work toward your dream it can be easy get distraced when you see others achieving their goals easier, faser, better than you. It can make you feel inadequate and unsatisfied with your own progress. But when it comes to conquering a goal. What’s happening with others is irrelevant when it defracts from your ability to move forward.” 

“Kita sendiri gatau struggle nya orang lain buat mencapai mimpinyakan, fokus aja sama progress kita sendiri, entah udah berapa banyak salah atau gagal gapapa. Kan fail fast, learn fast”, pungkasnya.