Berita

FDK UINSA Newsroom, Sabtu (14/10/2023); Guna meningkatkan kemampuan dosen dalam menulis artikel ilmiah yang terpublikasi pada jurnal internasional bereputasi, Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Sunan Ampel Surabaya (UINSA) menyelengggarakan acara pelatihan bagi dosen pada Rabu-Kamis (12-13/10) di GreenSA Inn Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur. Acara yang bertajuk “Academic Writing For Reputable International Journal Publication” ini diikuti  oleh sekitar 70 dosen yang terdiri dari dosen tetap maupun dosen luar biasa.

Hadir sebagai narasumber pada acara tersebut, Dr. Noor Malihah, S.Pd., M.Hum., Ph.D.  selaku Managing Editor Indonesian Journal of Islam and Muslim Societies (IJIIMS) dan Dr. Muhamad Mustaqim, M.M. selaku Managing Editor Qudus International Journal of Islamic Studies (QIJIS). Saat ini, IJIIMS menjadi jurnal internasional terindeks Scopus Q1 dengan peringkat 1 pada bidang religious studies. Sedangkan QIJIS saat ini juga menjadi jurnal internasional terindeks Scopus Q1 dengan peringkat 1 pada bidang cultural studies. Selain dua editor jurnal internasional tersebut, hadir pula dua dosen FDK UINSA, Dra. Imas Maesaroh, Dip.IM-Lib., M.Lib., Ph.D. dan Aun Falestien Faletehan, MHRM, Ph.D. yang memberikan penguatan dan pendampingan bagi dosen dalam penulisan artikel ilmiah.

Pada hari pertama, Noor Malihah memberikan penjelasan tentang bagaimana seorang penulis dapat memahami skup jurnal, author guidelines dan template, serta karakter jurnal yang tidak tertulis. “Perlu kiranya ketika akan submit artikel, penulis memahami terlebih dahulu hal-hal yang tidak tertulis terkait dengan karakter jurnal tujuan, seperti kajian yang diutamakan, template jurnal, hingga kecenderungan artikel seperti apa yang akan dimuat pada jurnal tersebut,” jelas Wakil Direktur Pascasarjana UIN Salatiga tersebut.

Salah satu bagian yang dilihat paling awal pada artikel yang disubmit adalah abstrak dari artikel tersebut. Abstrak sangat berguna karena membantu pembaca memutuskan apakah artikel itu yang mereka cari atau tidak. Abstrak juga digunakan sebagai database untuk tujuan pengindeksan.

Imas Maesaroh yang menjadi narasumber pada hari pertama memberikan pengetahuan baru bagi para dosen dalam penggunaan teknologi yang dapat membantu dosen dalam enyusun artikel. Tidak hanya teori, dosen Prodi Manajemen Dakwah ini langsung memberikan tutorial pemanfaatan artificial intelligence yang dapat membantu dosen dalam menjalankan aktivitasnya.

Pada hari kedua, para peserta yang merupakan dosen tetap dan dosen luar biasa FDK ini mendapatkan materi lanjutan dari Muhamad Mustaqim. Pada kesempatan itu, Muhamad Mustaqim menyampaikan bagaimana strategi tembus jurnal internasional bereputasi. Salah satu yang ditekankan dosen Institut Agama Islam Negeri Kudus ini adalah jangan takut untuk submit artikel.

“Artikel yang baik adalah artikel yang disubmit, tidak ada artinya jika artikel tidak disubmit karena tidak bisa mendapatkan komentar dari reviewer jurnal,” jelasnya.

Lebih lanjut Muhamad Mustaqim menjelaskan bahwa setiap jurnal memiliki gaya selingkung masing-masing, jurus yang ampuh untuk jurnal tertentu maka belum tentu ampuh untuk jurnal yang lain. Solusinya apabila ingin menulis pada jurnal tertentu maka perlu disesuaikan dengan gaya selingkung jurnal tersebut.

Pada akhir sesi, Muhamad Mustaqim mengingatkan bahwa jurnal saat ini sudah diterbitkan secara online, sehingga perlu kehati-hatian karena apa yang kita tulis menjadi jejak digital kita. “Jangan sampai karena kecerobohan kita, artikel ilmiah itu menjadi boomerang bagi kita di kemudian hari,” jelas Muhamad Mustaqim.