Berita

Fakultas Ushuluddin dan Filsafat (FUF) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA) menggelar training pembelajaran berbasis Artificial Intelligence (AI) di Greensa Inn, Sidoarjo. Kegiatan yang berlangsung pada Selasa (6/8) ini diikuti oleh seluruh dosen FUF dengan antusias.

Training ini dipandu oleh para master trainer dan trainer yang telah mendapat pelatihan intensif serta menyusun modul pembelajaran berbasis AI di bawah koordinasi Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UINSA. Master trainer terdiri dari Dr. Nasruddin, M.A., dan Naufal Cholily, M.Ag., sementara para trainer meliputi Hasan Mahfudh, M.Hum., Wildah Nurul Islami, M.Th.I., Ahmad Zaidanil Kamil, M.Ag., Muhammad Nikmal Anas Alhadi, M.A., Khalimatu Nisa, M.A., dan Latifah Anwar, M.Ag.

Acara dibuka oleh Dekan FUF, Prof. Abdul Kadir Riyadi, Ph.D., yang dalam sambutannya menekankan pentingnya adaptasi dosen terhadap perkembangan teknologi. “Sudah saatnya cara mengajar dosen berubah. Perkembangan teknologi mestinya juga diikuti perkembangan pembelajaran tidak hanya dialogis tetapi trialogis,” ujar Prof. Kadir.

Prof. Kadir menjelaskan bahwa pendekatan trialogis yang dimaksud adalah integrasi antara dosen, mahasiswa, dan teknologi dalam proses pembelajaran. Dengan adanya AI, diharapkan dosen dapat lebih mudah mengakses sumber daya pendidikan, memperkaya metode pengajaran, serta meningkatkan kualitas penelitian.

Selama pelatihan, para dosen diajarkan berbagai cara memanfaatkan AI untuk membantu tugas-tugas pendidikan dan penelitian. Beberapa materi yang dibahas meliputi:

  1. Pembuatan Rencana Pembelajaran Semester (RPS): AI membantu dalam merancang RPS yang lebih terstruktur dan sesuai dengan kebutuhan kurikulum.
  2. Pengayaan Sumber, Metode, dan Media Pembelajaran berbasis AI: Dosen diperkenalkan pada berbagai sumber dan metode pengajaran yang didukung oleh AI, sehingga pembelajaran menjadi lebih interaktif dan menarik.
  3. Penelusuran Referensi dan Review Jurnal: Penggunaan AI dalam menelusuri referensi akademik dan melakukan review jurnal memudahkan dosen dalam mengakses informasi terbaru dan relevan.
  4. Pembuatan Presentasi, Video, dan Peta Konsep: AI dapat digunakan untuk membuat materi presentasi yang lebih menarik, video pembelajaran yang interaktif, dan peta konsep yang memudahkan pemahaman materi.
  5. Penilaian Pembelajaran: AI membantu dalam proses penilaian, mulai dari pembuatan soal hingga analisis hasil belajar mahasiswa.
  6. Deteksi Penggunaan AI: Dosen juga diajarkan bagaimana mendeteksi penggunaan AI oleh mahasiswa, untuk memastikan tugas yang dikerjakan benar-benar orisinal dan menjaga integritas akademik.

Pada prinsipnya, penggunaan AI dalam pendidikan bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses belajar mengajar. Namun, dosen juga diingatkan untuk tetap menjaga integritas akademik dengan memverifikasi tugas mahasiswa secara manual selain menggunakan AI.

Dr. Nasruddin, M.A., salah satu master trainer, menyampaikan bahwa AI adalah alat bantu yang sangat bermanfaat jika digunakan dengan bijak. “AI bukan pengganti dosen, tetapi mitra yang membantu kita untuk lebih fokus pada aspek-aspek penting dalam pembelajaran, seperti interaksi dengan mahasiswa dan pengembangan materi yang lebih mendalam,” jelasnya.

Para peserta training mengaku sangat terbantu dengan materi yang disampaikan. “Kami merasa lebih siap menghadapi tantangan pendidikan di era digital ini. AI membuka banyak peluang untuk inovasi dalam pembelajaran,” ujar Khobirul Amru, M.Ag., salah satu dosen FUF yang turut serta dalam pelatihan.

Training ini diharapkan menjadi langkah awal bagi Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UINSA dalam mengintegrasikan teknologi AI ke dalam proses pembelajaran. Dengan demikian, diharapkan kualitas pendidikan di UINSA semakin meningkat dan mampu menghasilkan lulusan yang kompeten dan berintegritas. (Khalimatu Nisa)