Berita
Momentum Hari Santri Nasional tahun 2002 adalah sarana pengingat bagi kita semua sebagai Muslim yang hidup di NKRI. Karenanya, semua mengadakan upacara dan tasyakuran Hari Santri yang diadakan di berbagai daerah, tidak terkecuali di kampus UIN Sunan Ampel Surabaya.
Kali ini, kampus UIN Sunan Ampel mengadakan ucapara dan tumpengan yang melibatkan semua civitas akademika; mulai mahasiswa, dosen, tendik dan pimpinan, baik pusat maupun fakultas. Walau berada berada di hari Sabtu sebab memang posisi Hari Santri tahun ini berada di hari Sabtu, antusias peserta apel tidak berkurang. Bahkan, semuanya sangat semangat menandakan dirinya bangga sebagai bagian dari komunitas Santri.



Prof. Dr. H. Ahmad Zainul Hamdi, M.Ag, selaku inspektur upacara mengingatkan kita semua kaitan posisi sebagai santri-santri UIN Sunan Ampel, khususnya yang berkaitan dengan tema “Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan”. Melalui teks sambutan dari Menteri Agama RI, adalah dua hal penting yang disampaikan; pertama, kita harus menjaga marwa santri sebagai individu yang mencintai bangsanya. Para santri telah menolehkan sejarah dalam peneguhan rasa cinta kepada NKRI sebagaimana lahirnya Resolusi Jihad tanggal 22 Oktober 1945.

Kedua, Santri tidak boleh menolak, jika kepentingan negara sudah memanggil, apalagi hal-hal yang berkaitan dengan kemanusiaan. Oleh karenanya, santri harus berada di garda terdepan dalam mengawal nilai-nilai kemanusiaan sebab esensi dari ajaran agama tidak bertentangan dengan kemanusiaan, bahkan menjadikan kemanusiaan sebagai prasyarat dari kesalehan sejati, tegas Ahmad Zainul Hamdi, yang juga menjabat sebagai Wakil Rektor bidang kemahasiswaan dan kerjasama UIN Sunan Ampel.

Setelah acara selesai, ditutup dengan do’a yang dipimpin oleh Prof. Dr. KH. Saiful Jazil, M.Ag., Kepala Pusat Ma’had al-Jami’ah UIN Sunan Ampel. Selanjutnya, diadakan pembacaan Sholawat Nabi, sekaligus sebagai sarana untuk memperingati Kelahiran Nabi Muhammad Saw. Sambil membaca Sholawat Nabi, tepat dalam posisi berdiri atau mahallul qiyam¸para peserta apel tidak bergeser, bahkan larut dalam hening disertai merdunya sholawat Nabi yang diiringi dengan saut sautannya suara terbangan.
Kita berharap semoga para santri semakin jaya, dan selalu berbuat yang terbaik bagi agama, bangsa dan negara. Semangat Resolusi Jihad, harus menjadi pengingat bersama, sekaligus bersyukur kepada para ulama yang meneguhkan semangat Jihad untuk NKRI. Dan Peringatan Hari Santri tahun ini ditutup dengan Ramah Tamah dan makan tumpeng di pelataran kampus UINSA sebagai bentuk syukur kepada Allah SWT.