Berita

Tuesday, 22 November 2022

RIHLAH ILMIAH BERLANGSUNG KETAT, DELEGASI UINSA BERHARAP HASIL TERBAIK

UINSA Newsroom, Selasa (22/11/2022); Dalam rangka meramaikan kegiatan “Musyawarah Nasional Mudir dan Rihlah Ilmiah,” digelar pula berbagai macam lomba. Diantaranya lomba Musabaqah Hifdhil Qur’an (MHQ), Musabaqah Qiraatul Kutub (MQK), dan Lomba Karya Tulis Ilmiah Pesantren (LKTIP). Lomba ini diikuti Mahasantri PTKIN se-Indonesia dan dilaksanakan di Gedung Greensa In Juanda, Selasa, 22 November 2022.

Lomba diikuti perwakilan dari 39 PTKIN se-Indonesia dengan jumlah peserta yang hadir sebanyak 52 peserta. Terbagi menjadi MHQ sebanyak 22 peserta, MQK 18 peserta, dan LKTIP 12 peserta. UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya sebagai tuan rumah kegiatan “Musyawarah Nasional Mudir dan Rihlah Ilmiah” ini mengirim delegasi sebanyak 6 orang Mahasantri.

Terdapat beberapa kriteria yang dinilai para juri untuk memilih juara pada lomba ini. Dalam Lomba MHQ, peserta dipastikan sudah hafal 5 juz dan tidak boleh salah satupun karena akan mempengaruhi nilai. Adanya lomba MHQ ini bertujuan untuk mengkader generani yang Qur’ani.

Sementara dalam lomba MQK, kitab yang diuji yakni Fathul Qorib. Karena Kitab Fathul Qorib adalah kitab yang sering dipelajari dan menjadi pegangan Mahasantri. Sedangkan LKTIP memfokuskan bagaimana mahasiswa dapat memahami ilmu keagamaan sekaligus mahir dalam kepenulisan.

Nasrul Muhammad Ali Izroni, sebagai salah satu panitia lomba merasa bangga sekali karena UINSA Surabaya dapat menjadi tuan rumah kegiatan Musyawarah Nasional. Meskipun dalam persiapan yang mendadak, acara dapat berjalan dengan lancar. Nasrul Muhammad Ali Izroni berharap, momen ini terus ada dan dapat dilaksanakan dengan persiapan yang lebih matang. “Dengan adanya lomba ini diharapkan para mahasiswa tidak hanya pandai secara akademik tetapi juga soft skill. Baik itu baca Qur’an, baca kitab, maupun sofskill karya tulis ilmiah,” ujar Nasrul Muhammad Ali Izroni.

Nehya Munjiba, salah satu perwakilan dari UINSA Surabaya pada cabang Lomba MHQ mengaku melakukan persiapan dengan setoran hafalan secara rutin. Berbekal dukungan orangtua, ustadz-ustadzah, dan teman-teman, ia pun memiliki kepercayaan diri untuk mengikuti lomba ini. “Semoga saya tidak mengecewakan sebagai perwakilan dari UIN Sunan Ampel Surabaya,” ujar Nehya.

Hal senada diakui Mulham Dawani, perwakilan dari UIN Jakarta pada cabang lomba MQK. Sehari menjelang lomba, ia pun mengulas kembali kitab-kitab yang telah dipelajari. Mulham Dawani merasa bangga diberi kesempatan mengikuti lomba mewakili kampusnya. “Harapan saya selesai lomba ini semoga lomba-lomba berbasis agama dapat lebih berkembang di kancah nasional dan internasional demi merealisasikan syiar-syiar keislaman di kancah dunia,” harapnya.

Para peserta lomba sangat antusias, kompak, dan penuh persiapan saat mengikuti lomba. Sehingga menciptakan atmosfer perlombaan yang menegangkan. Sebagai tuan rumah UINSA berharap hasil terbaik dan mampu membuktikan diri mampu bersaing di kancah Nasional maupun Internasional. (Puj/Magang22)