Surabaya, 18 Oktober 2024 — Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya mengadakan diskusi penting tentang “Integrasi PDDIKTI dengan EMIS serta Peranan Perguruan Tinggi Islam.” Acara ini menghadirkan sejumlah narasumber terkemuka dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknolog, membahas bagaimana integrasi dua sistem kunci tersebut dapat memperkuat tata kelola pendidikan tinggi di Indonesia.
Acara dibuka oleh Prof. Akh. Muzakki, M.Ag., Grad.Dip.SEA, M.Phil., Ph.D, Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya. Dalam sambutannya, beliau menegaskan pentingnya integrasi Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDIKTI) dengan Education Management Information System (EMIS) untuk memperbaiki akurasi data pendidikan Islam. “Melalui integrasi ini, kami berharap dapat meningkatkan transparansi dan efisiensi dalam pengelolaan data, yang pada gilirannya akan meningkatkan kualitas pendidikan tinggi Islam,” ujarnya.
Salah satu narasumber utama, Ir. David Aulia Akbar Adhie Putra, S.Kom, M.TI, Subkoor Sistem Informasi DIKTI Setditjen Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, menyampaikan bahwa integrasi antara PDDIKTI dan EMIS tidak hanya menyelaraskan data, tetapi juga meningkatkan kemampuan pemerintah dalam melakukan perencanaan dan pengawasan. “Dengan data yang lebih terintegrasi, kita dapat mengambil kebijakan yang lebih tepat sasaran, khususnya dalam pengembangan pendidikan Islam di perguruan tinggi,” jelas David.
Franova Herdiyanto, S.Kom, M.TI Subkoordinator Data Pendidikan Tinggi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi, menambahkan bahwa upaya ini merupakan langkah penting dalam memastikan keselarasan informasi pendidikan tinggi secara nasional. “Integrasi ini akan memberikan manfaat besar, termasuk mempermudah akses data bagi stakeholder, mulai dari mahasiswa hingga pemerintah, yang membutuhkan informasi real-time dan akurat,” ujar Franova.
Selain membahas aspek teknis integrasi, acara ini juga menyoroti peranan strategis perguruan tinggi Islam dalam membangun SDM unggul yang berkompeten dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, serta berakar kuat pada nilai-nilai Islam. Dr. Achmad Teguh Wibowo, M.T., MTCNA, Kepala Pusat Sistem Teknologi Informasi dan Pangkalan Data (PUSTIPD) UIN Sunan Ampel, menekankan bahwa perguruan tinggi Islam memiliki tanggung jawab moral dalam membentuk generasi yang berkarakter dan mampu bersaing di tingkat global. “Kami di UIN Sunan Ampel terus berupaya meningkatkan infrastruktur teknologi informasi untuk mendukung pengelolaan akademik yang lebih baik,” tegasnya.
Dengan adanya kolaborasi dan sinergi antara Kementerian Pendidikan, Kemenag, dan perguruan tinggi Islam, kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal dalam menciptakan sistem pendidikan tinggi yang lebih inklusif dan responsif terhadap perubahan zaman.
Kegiatan ini mendapat apresiasi luas dari berbagai pihak, baik akademisi maupun praktisi, karena menawarkan solusi konkret terhadap tantangan dalam pengelolaan pendidikan tinggi di Indonesia.