Berita

Suluh Pemuda Tangguh Seri 2 PEMUDA TANGGUH JAGA BAHASA: Kesantunan Berbahasa, Hindarkan Kekerasan

Semangat untuk menjadikan UINSA rumah kedua bagi mahasiswa dan menjadi tempat yang aman bagi seluruh stakeholder baik internal maupun internal perlu terus untuk diupayakan. Salah satunya adalah dengan mengurangi resiko terjadinya kekerasan seksual. Kekerasan seksual tidak hanya terjadi secara fisik namun dapat juga terjadi secara verbal. Dengan melihat adanya resiko kekerasan seksual secara verbal ini, Satgas PPKS FTK UINSA menyelenggarakan seri kedua dari serangkaian kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh Tim Satgas PPKS FTK UINSA.

Pada seri kedua ini diambil tema penyuluhan dan pembinaan ‘”PEMUDA TANGGUH JAGA BAHASA: KesantunanBerbahasa, Hindarkan Kekerasan.” Kegiatan yang dilaksanakan pada Sabtu, 2 November 2024 ditujukan untuk mensosialisasikan sekaligus memberikan penyuluhan kepada civitas akademika UINSA dan masyarakat secara luas terkait kesantunan berbahasa untuk menghindarkan kekerasan seksual secara verbal.

Pada seri kegiatan penyuluhan ini peserta diberikan pengetahuan tentang  bentuk kekerasan seksual berdasarkan PMA 73/2022 pasal 5 salah satunya dari sisi perilaku dan bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Narasumber kegiatan, Rizka Safriyani, M. Pd. dari Divisi Etik menyampaikan bahwa ada bahasa-bahasa yang dapat masuk kedalam kategori kekerasan seksual secara verbal. Lebih lanjut beliau menyatakan bahwa kekerasan secara verbal dapat membawa dampak negatif secara psikologis dan sosial bagi korban. Lebih lanjut, narasumber juga menyampaikan bahwa setiap kita perlu berhati-hati karena lelucon yang dianggap tidak serius dapat berpotensi menimbulkan kekerasan verbal. Sehingga perlu untuk selalu berhati-hati dan selalu menjaga kesantunan berbahasa dengan membuka jalur komunikasi yang efektif dan empatik. Hal ini sesuai dengan tuntunan pada surat Al-Baqarah ayat 83.

Kegiatan yang dipandu oleh moderator Lisanul Uswah Sadieda ini juga memberikan beberapa tips bagi peserta agar dapat terhindar dari melakukan tindakan kekerasan seksual secara verbal.  Sesuai dengan semangat Suluh Pemuda Tangguh, kita dapat menjaga bahasa dengan menggunakan beberapa cara antara lain sebagai berikut.

  1. Menggunakanbahasa yang sopan
  2. Mindful Comunication
  3. MengertiPerasaan orang lain
  4. Menggunakankomentar yang supportif
  5. Mengkampanyekan “No More Toxic Talk

Peserta nampak antusias dalam kegiatan penyuluhan ini. Hal ini terbukti dengan banyaknya pertanyaan terkait materi penyuluhan. Semoga dengan penyuluhan melalui kegiatan PkM Tim Satgas PPKS ini dapat mengurangi resiko terjadinya kekerasan seksual secara verbal.

(TIM MEDIA CENTER FTK)