Berita

Dalam komitmennya untuk ikut berkontribusi dalam membentuk generasi muda yang berkarakter tangguh dalam iman dan menghadapi tantangan zaman, Pusat Pelayanan Kekerasan Seksual (PPKS) UIN Sunan Ampel Surabaya menyelenggarakan kegiatan penyuluhan dalam tajuk besar Suluh Pemuda Tangguh (SPT). Pada Sabtu, 23 November 2024, kegiatan  SPT ini telah memasuki bagian akhir dari lima rangkaian seri SPT. Pada seri kelima ini SPT mengusung tema “Pemuda Tangguh, Iman Teguh”. Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 140 peserta terdiri dari masyarakat umum dan mahasiswa dari berbagai program studi. Dimulai pukul 09.00 WIB bersama moderator H. Moh Faizin, M.PdI, dari Divisi Pendampingan Rohani, kegiatan kali ini menghadirkan Ibu Hj. Ni’matus Sholihah, M. Ag. yang juga tim dari divisi yang sama.

Sebagai narasumber utama, Hj. Ni’matus Sholihah, M.Ag, menyampaikan materi yang memotivasi peserta. Mengawali penyuluhan dengan membagikan kisah inspiratif Ibnu Sina, narasumber menyampaikan bahwa pendekatan jiwa dan hati mampu  menyembuhkan seorang pemuda yang sakit karena cinta.  Kisah ini menjadi pengantar untuk membahas pentingnya menjaga keseimbangan fisik, mental, dan spiritual dalam menghadapi tantangan kehidupan.

Dalam paparannya, Hj. Ni’matus Sholihah menjelaskan bahwa seorang pemuda tangguh harus memiliki karakteristik berikut.

  1. Kuat Fisik dan Mental: Pemuda harus menjaga kesehatan tubuh dan mental agar tangguh menghadapi cobaan hidup.
  2. Berpikir Kritis namun Berprinsip: Kritis terhadap tantangan modern namun tetap berpegang pada nilai agama dan moral.
  3. Berakhlak Mulia: Menjadi teladan dalam adab dan sopan santun.
  4. Memiliki Cita-Cita Luhur: Mengarahkan hidup untuk tujuan yang mulia.
  5. Berani Mengambil Tanggung Jawab: Siap menghadapi risiko demi kebaikan.
  6. Konsisten dalam Ibadah: Menjadikan ibadah sebagai penguat spiritual.
  7. Aktif dalam Masyarakat: Terlibat dalam kegiatan sosial dan menjadi agen perubahan positif.

Narasumber juga menekankan pentingnya peran pemuda dalam kehidupan sosial, seperti:

  1. Menghadapi Tantangan Modern: Menjadi teladan dalam mengatasi godaan duniawi.
  2. Teladan di Masyarakat: Berperilaku positif dan memberikan pengaruh baik kepada lingkungan.
  3. Aktif dalam Kegiatan Sosial: Menggerakkan dakwah sosial, mendukung pembaharuan, dan menjaga persatuan.

Dengan memiliki karakter yang baik dibarengi dengan iman yang teguh, dapat dipastikan bahwa pemuda yang sedang masa gejolak jiwa yang menggelora tidak akan terjerumus dalam tindakan-tindakan kekerasan seksual.

Kegiatan penyuluhan ini cukup memantik antusiasme peserta. Sesi tanya jawab berlangsung interaktif dengan berbagai pertanyaan dari peserta yang menggali lebih dalam bagaimana menjadi pemuda yang tangguh. Seorang peserta misalnya bertanya tentang bagaimana cara menyeimbangkan ketangguhan dalam belajar dan aktualisasi diri di masyarakat. Sementara peserta yang lain mengulik tentang peran pemuda dalam meneguhkan prinsip untuk tidak terlibat arus money politik. Dalam kaitan dengan era digital dan maraknya penggunaan teknologi dalam melakukan interaksi sosial, peserta bernama Najwa bertanya tentang peran teknologi sebagai penguat atau bahkan melemahkan iman. Selaras dengan pertanyaan ini, Faza juga menanyakan tentang upaya pencegahan penggunaan media sosial untuk penyebaran berita hoax. Sementara beberapa peserta yang lain mendiskusikan beberapa cara agar dapat tetap tangguh ketika berada di lingkungan yang buruk, tips memilih teman dan upaya menghindari pacaran.

Kegiatan penyuluhan yang cukup interaktif ini ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Ust. Dr. Sahudi, MHI, M.PdI, memohon keberkahan bagi seluruh peserta dan ilmu yang telah disampaikan. Kegiatan ini membekali peserta dengan pandangan luas tentang pentingnya iman, karakter tangguh, dan peran aktif di masyarakat. Sehingga tindakan-tindakan yang dapat mengarah kepada resiko kekerasan seksual dapat dihindarkan.Harapannya, generasi muda dapat menjadi teladan yang membawa perubahan positif bagi bangsa dan agama. Salam sukses penuh berkah, Aamiin.

(TIM MEDIA CENTER FTK)