Pusat Pengembangan Bahasa UIN Sunan Ampel Surabaya lakukan benchmarking kurikulum pembelajaran IELTS dengan 13 perguruan tinggi keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di Indonesia di hotel Santika Premiere Malang pada tanggal 05- 08 Maret 2024. Benchmarking ini dilakukan sebagai bagian dari kegiatan Curriculum Design Workshop: Language Academic and Preparation Program (LAPP) Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) Kemenag RI –LPDP yang berkolaborasi dengan Universitas Negeri Malang dan USAID. Workshop Design Kurikulum Language Academic and Preparation Program (LAPP) Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) Kemenag RI –LPDP ini menghadirkan 13 kepala pusat pengembangan bahasa dan tim akademik penyusun kurikulum IELTS di masing-masing perguruan tinggi diantaranya UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, UIN Sunan Ampel Surabaya, UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, UIN Alauddin Makasar, UIN Raden Intan Lampung, UIN Mataram, UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi, UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu, UIN Raden Fatah Palembang, UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten dan UIN Sunan Gunungjati Bandung . Hadir dalam pembukaan kegiatan, Muhammad Azis Hakim, SH, MJ Kepala Subdirektorat Ketenagaan Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama serta Dr. Amirudin Kuba selaku Penanggung jawab Program LAPP Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) Kemenag RI. Dalam sambutannya, Dr. Amirudin menyampaikan bahwa PTKIN penyelenggara LAPP perlu melakukan standarisasi kurikulum pembelajaran IELTS untuk durasi 6 bulan setelah masing-masing PTP sukses mengembangkan kurikulum IELTS berdurasi 3 bulan dengan hasil yang memuaskan.
Yos Sudarso Usman Putra, Technical Lead Scholarship Management USAID juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta karena kegiatan ini diharapkan menghasilkan benchmarking kurikulum IELTS di lingkung PTKIN dan diharapkan mampu ditularkan ke PTKIN lain di wilayah sekitar. Rangkaian kegiatan selama 4 hari dimulai dengan materi analisis kebutuhan yang disampaikan Prof. Utami Widiati, MA, Ph.D yang juga merupakan Presiden Asosiasi TEFLIN. Beliau menggaris bawahi bahwa entry level peserta kursus akan sangat menentukan desain kurikulum terutama yang berdurasi 6 bulan. Materi dilanjutkan dengan paparan masing-masing skill bahasa dan best practice dari pembelajaran IELTS di masing-masing PTP. serta kunjungan ke Balai bahasa UM. Kegiatan diakhiri dengan penyusunan draft silabus yang dikelola oleh pokja PTKIN yang sudah di bagi. Kepala Pusat Pengembangan Bahasa UIN Sunan Ampel Surabaya, Dr. Mohammad Budiono, M.Ag menyampaikan UINSA siap menjadi tim Pokja penyusun kurikulum yang adaptif menyusul kesuksesan sebelumnya dalam penyelenggaraan kursus IELTS 3 bulan. Kegiatan akan dilanjutkan kembali dengan review silabus di akhir bulan Maret 2024 mendatang.