Column
Nur Lailatul Musyafaah
Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Ampel Surabaya

Nur Lailatul Musyafaah
Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Ampel Surabaya

Suatu kebanggan UIN Sunan Ampel Surabaya memiliki OASA. OASA merupakan singkatan dari Observatorium Astronomi Sunan Ampel. Ia merupakan laboratorium Falak yang bisa membawa manfaat bagi UINSA dan masyarakat.
Proses berdirinya OASA cukup unik dan berliku. Sebelum berubah menjadi UIN Sunan Ampel, kampus ini masih berstatus IAIN. Pada tahun 2013 IAIN berubah statuta menjadi UIN Sunan Ampel berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 65 Tahun 2013.
Dalam proses menjadi UIN, ada beberapa gedung lama yang harus dibongkar untuk dibangun gedung baru. Hal tersebut berdampak pada model bangunan dan isinya. Di antara fakultas yang kena dampak adalah fakultas Syariah dan Hukum. Para pimpinan diminta menyampaikan pendapatnya tentang skema ruangan sesuai kebutuhan fakultas dan isi laboratorium yang dibutuhkan. Untuk pengadaan barang di laboratorium, dalam pengajuannya ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Pimpinan mengajukan beberapa proposal laboratorium namun banyak yang tidak bisa disetujui,di antara yang disetujui adalah laboratorium perbankan, peradilan semu dan Falak.
Laboratorium Falak diajukan dengan berbagai macam alat yang berkaitan dengan hal tersebut. Beberapa tahun kemudian setelah gedung jadi dan alat alat Falak SDH datang, baru ketahuan problem yang ada. Lab Falak yang akan digunakan yaitu ruang di lantai 4 tidak sesuai dengan kriteria alat Falak. Ada dua alat teleskop yang canggih tapi atap ruang lab tertutup. Selain itu sumber daya manusia juga kurang dalam pengoperasian alat alat Falak. Dosen dosen Falak yang ada tidak bisa mengoperasikan teleskop yang canggih tersebut, wal hasil alat itu nganggur dan serasa mimpi untuk bisa menggunakannya.
Pada tahun 2017 mulai ada pencerahan. FSH memiliki dosen baru alumni ITB Bandung, bernama pak Novi yang saat ini menjadi kepala laboratorium FSH. Secara bertahap beliau mulai mengotak atik peralatan astronomi yang ada. Mulai memprogram, merakit hingga memperbaikinya. Mulai timbul harapan bahwa UINSA bisa mengoperasikan teleskop yang canggih tersebut.
Meski demikian masih ada masalah baru yaitu tidak ada ruangan untuk menempatkan alat tersebut. Meski sudah ada gambaran bisa di atap gedung twin tower namun tidak mungkin jika diletakkan di tempat terbuka. Maka mulai berkonsultasi tentang kemungkinan membangun ruangan di atap twin tower. Banyak yang tidak menyetujui
karena khawatir mempengaruhi kekuatan gedung dan tentunya dibutuhkan anggaran dan proses perizinan. Akhirnya, pak Novi dengan kreatifitas dan semangat yang luar biasa, beliau mulai merancang ruang teleskop minimalis yang ringan dan aman dan membuatnya di Bandung. Setelah selesai atas persetujuan berbagai pihak rumah tersebut dibawa ke UIN Sunan Ampel Surabaya untuk dirakit di twin tower gedung B. Setelah jadi, teleskop pun dipindahkan ke ruang minimalis tersebut. Ini saya akui keren banget. Setelah bertahun tahun menunggu, akhirnya teleskop tersebut punya rumah dan mulai bisa dimanfaatkan.
Atas arahan Dekan FSH saat itu, Prof. Dr. H. Masruhan, M.Ag., perlu ada nama khusus untuk lab Falak ini dan ada acara peresmian sebagai penghargaan atas kerja keras kita. Maka muncullah berbagai usulan nama, ada OASE, LAFA, OASA dan lainnya. Saran dekan adalah nama singkatan tapi singkatan tersebut memiliki makna yang sesuai dan bagus. Setelah bermusyawarah maka sepakat lab Falak dinamai OASA singkatan dari Observatorium Astronomi Sunan Ampel. Selain itu OASA adalah nama yang memiliki karakter berkaitan dengan kebijaksanaan dan pendidikan. Maka laboratorium Falak ini bisa sebagai tempat praktik pendidikan dan mengembangkan keilmuan khususnya yang berkaitan dengan Falak. Dalam studi numerologi, nama OASA memiliki jumlah angka 36. Ini berarti OASA mempunyai kepribadian peduli sesama, dermawan, tidak mementingkan diri sendiri, patuh terhadap kewajiban, ekspresi kreatif. OASA mengandung nama dan harapan yang baik dan cocok untuk laboratorium Falak.
Acara peresmian pun tiba, tepatnya pada 9 April 2021 oleh rektor UINSA dengan disaksikan para pimpinan saat itu dilanjutkan dengan pemotongan pita dan pelepasan balon di atap gedung twin tower B (tower KH. Mahrus Aly). Alhamdulillah sejak saat itu hingga kini sudah banyak yang merasakan manfaat adanya OASA ini. Hal tersebut bisa mengangkat nama baik UINSA, baik lokal, nasional, maupun internasional. Setiap akhir bulan Sya’ban dan akhir bulan Ramadhan, selalu ada kegiatan rukyat hilal dan diliput dari berbagai media. Selain itu masih banyak kegiatan lainnya yang berkaitan dengan falak seperti pengamatan gerhana. Barakallah dan semoga OASA senantiasa memberikan kebaikan dan kontribusi keilmuan bagi semua pihak. Mimpi akan terwujud jika dibarengi dengan doa, usaha dan kerja keras.