Berita

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Ampel Surabaya menyelenggarakan pelatihan pembelajaran kecerdasan buatan (AI) di GreenSA Inn Juanda, Sidoarjo pada Rabu (7/8/2024). Kegiatan ini dihadiri oleh para Dosen yang tertarik untuk mendalami penerapan AI dalam pembelajaran. Pelatihan ini menghadirkan sejumlah ahli di bidang AI sebagai trainer, yaitu Nurul Fatma Hasan, M.EI., Mochammad Andre Agustianto, M.H., Lian Fuad, M.A., Hastanti Agustin Rahayu, M.Acc., Rianto Anugerah Wicaksono, M.SEI., Abdullah Kafabih, M.SE., dan Helmina Ardyanfitri, MM.

Acara dimulai dengan sesi pembukaan yang dipandu oleh Nurul Fatma Hasan, M.EI., yang memberikan pengantar mengenai pengenalan AI dan bagaimana teknologi ini dapat dimanfaatkan dalam konteks pendidikan. Peserta kemudian dibagi menjadi beberapa kelompok untuk mengikuti berbagai sesi yang telah dipersiapkan.

Materi pelatihan mencakup berbagai aspek penting dalam integrasi AI dengan sistem pembelajaran. Berikut adalah ringkasan dari materi yang disampaikan:

  1. Pengenalan AI – Di sesi ini, peserta diperkenalkan dengan konsep dasar AI, sejarah, serta berbagai aplikasi AI yang relevan dalam konteks pendidikan. Trainer, Lian Fuad, MA., menjelaskan bagaimana AI dapat meningkatkan efektivitas proses pembelajaran.
  2. Penyusunan RPS Berbasis AI – Hastanti Agustin Rahayu, M.Acc., memandu peserta melalui teknik penyusunan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) yang mengintegrasikan elemen AI (ChatGPT, Gemini, Copilot, Perplexity), membantu dosen merancang kurikulum yang lebih adaptif dan responsif terhadap kebutuhan mahasiswa, termasuk pada integrasi twin towers.
  3. Pencarian Referensi – Pada sesi ini, Mochammad Andre Agustianto, M.H., dan Rianto Anugerah Wicaksono, M.SEI., membagikan metode efektif dalam mencari dan menggunakan referensi berbasis AI (Research Rabbit, Publish or Perish, Gamma, Lumen5, dan Whimsical) untuk mendukung materi ajar, mempermudah proses penelitian, dan memperkaya sumber daya pendidikan.
  4. Penilaian Pembelajaran – Lian Fuad, MA., membahas penggunaan AI dalam penilaian pembelajaran, termasuk bagaimana AI (Quizizz) dapat digunakan untuk evaluasi yang lebih objektif dan personalized. 
  5. Deteksi Penggunaan AI – Helmina Ardyanfitri, MM., dan Abdullah Kafabih, M.SE., memberikan wawasan tentang bagaimana mendeteksi dan mengatasi penggunaan AI (Turnitin, Duplichecker, Zero GPT, dan Scribbr) yang tidak sesuai dalam konteks akademik, menjaga integritas dan kejujuran dalam pembelajaran.

Pelatihan diakhiri dengan sesi tanya jawab yang memungkinkan peserta untuk mendalami lebih lanjut topik yang telah dibahas serta berbagi pengalaman dan tantangan yang dihadapi dalam penerapan AI di lingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.

Kegiatan ini mendapat apresiasi tinggi dari peserta yang merasa semakin siap untuk mengimplementasikan AI dalam proses pembelajaran di kelas. Semoga pelatihan ini menjadi langkah awal menuju transformasi pendidikan yang lebih inovatif dan berbasis teknologi. mij