Berita

Sidoarjo, Jawa Timur – Keluarga merupakan institusi pertama dan utama dalam pembentukan karakter, nilai, serta spiritualitas seseorang. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk memahami prinsip dasar dalam membangun keluarga yang harmonis dan diberkahi. Dalam rangka memperkuat pemahaman mengenai nilai-nilai keluarga Islami, khususnya dalam mewujudkan keluarga yang harmonis dan penuh keberkahan, kegiatan edukatif bertemakan “Mewujudkan Keluarga Sakinah Melalui Penerapan Nilai-Nilai Islami” yang bertempat di Griya Qur’an Mulia, Sidoarjo. Kegiatan ini diikuti oleh para jamaah Griya Qur’an Mulia, yang hadir dengan semangat untuk belajar dan saling berbagi pengalaman seputar kehidupan rumah tangga Islami.

Kegiatan ini menghadirkan Ust. Dr. H. Cholil Umam, M.Pd.i sebagai narasumber. Dalam penyampaian materinya, Ustadz Cholil Umam menjelaskan bahwa pernikahan dalam Islam bukan sekadar penyatuan dua insan, melainkan sebuah ikatan suci yang menjadi bagian dari takdir Allah SWT. Melalui penjelasan yang merujuk pada QS. Ar-Rum ayat 21, beliau menggaris bawahi bahwa jodoh merupakan ketetapan Allah, namun kehidupan rumah tangga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah merupakan hasil dari usaha dan perjuangan kedua pasangan. Rumah tangga yang sakinah tidak hadir dengan sendirinya, melainkan dibangun melalui komunikasi yang baik, ibadah bersama, kesabaran, dan saling melengkapi kekurangan masing-masing.

Adanya ketenangan dan cinta dalam rumah tangga tidak serta-merta hadir hanya karena pernikahan terjadi. Ustadz Cholil menjelaskan bahwa sakinah, mawadah, dan warahmah adalah hasil dari ikhtiar, bukan hadiah instan dari pernikahan itu sendiri. Keluarga sakinah adalah hasil dari proses panjang saling memahami, saling menerima, dan saling mendekatkan diri kepada Allah. Beliau mengingatkan bahwa pasangan yang baik tidak harus sempurna, tetapi mampu melengkapi dan menjadi penutup bagi kekurangan satu sama lain.

Sesi demi sesi berlangsung dengan hangat. Ustadz Cholil membagikan banyak kiat sederhana namun bermakna dalam membangun rumah tangga yang diridhai Allah SWT.Beliau mengajak para jamaah untuk menjadikan shalat sebagai cahaya dalam rumah tangga, memperkuat hubungan dengan Al-Qur’an, dan memperbanyak sabar sebagai dasar dari keikhlasan. Beliau juga menyampaikan pentingnya membahagiakan keluarga dengan rasa syukur, memperkuat perlindungan melalui sedekah, serta menyemai keberkahan dengan memperbanyak shalawat.

Suasana menjadi lebih akrab ketika Ustadz Cholil menyampaikan pentingnya menghargai dan memuji pasangan, meski pun hanya dengan kata-kata sederhana. Beliau mengatakan bahwa pujian dan penghargaan kecil bisa menjadi penguat kebahagiaan dalam rumah tangga.

Beliau juga mengingatkan bahwa dalam menghadapi konflik rumah tangga, jangan pernah berebut untuk menjadi yang paling benar, tetapi biasakan diri untuk “rebutan salah”. Dalam praktiknya, ini berarti suami atau istri tidak menunggu pasangan untuk meminta maaf, tetapi justru secara aktif berani mengakui kesalahannya terlebih dahulu. Dalam dinamika rumah tangga, sering kali konflik justru membesar karena masing-masing pihak saling mempertahankan kebenarannya. Padahal, jika salah satu atau bahkan keduanya mau mengalah dan mengakui kesalahan, hubungan justru bisa menghangat kembali. Dalam hubungan suami istri, pengakuan atas kesalahan bukanlah bentuk kelemahan, melainkan kekuatan yang mampu meluruhkan ego dan meredakan konflik. Tindakan ini menunjukkan kedewasaan emosional dan kesediaan untuk menomorduakan ego demi keharmonisan bersama.

Acara ini dikemas secara interaktif, sehingga dapat menciptakan ruang dialogi yang hangat dan terbuka. Antusiasme para jamaah begitu terasa, mereka aktif bertanya, berdiskusi, bahkan berbagi pengalaman pribadi tentang tantangan yang dihadapi dalam rumah tangga masing-masing. Salah satu jamaah menyampaikan bahwa materi ini membuka pandangannya tentang bagaimana rumah tangga bukan hanya tentang hidup bersama, tetapi tentang bagaimana dua orang berjuang bersama menuju ridha Allah SWT, termasuk menomorduakan ego demi keharmonisan bersama.

Kegiatan ini diakhiri dengan doa bersama, serta harapan agar nilai-nilai yang telah disampaikan dapat diterapkan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari. Para Jamaah Griya Qur’an Mulia diharapkan mampu membangun keluarga tidak hanya sebagai tempat tinggal fisik, melainkan sebagai ruang tumbuhnya cinta, ibadah, dan pahala.

Disusun oleh tim MBKM Griya Parenting Indonesia

Editor: Robiah Nur Adawiyah