Berita

Pada Jumat (17/5) Gedung Fuf B4 Lt. 1 menjadi saksi atas seminar yang mengangkat tema “Metodologi Penelitian al-Qur’an dan Tafsir: Isu, Tipologi, dan Desain”. Acara yang dihadiri oleh sejumlah mahasiswa dari semester 2 hingga semester 6 serta alumni Program Studi Ilmu al-Qur’an dan Tafsir (IAT) UINSA ini diisi oleh pemateri terkemuka, Prof. Dr. Islah Gusmian, M.Ag, seorang Guru Besar dari UIN Raden Mas Said Surakarta. Moderator dalam acara ini adalah Naufal Cholily, M.Th.I, dosen prodi IAT.

Dalam seminar yang dimulai pukul 08.00 hingga selesai ini, Prof. Islah memberikan wawasan yang mendalam mengenai metodologi penelitian al-Qur’an dan Tafsir. Dalam seminar tersebut, Prof. Islah mengangkat permasalahan yang sering dihadapi oleh mahasiswa, yaitu kesulitan menyelesaikan kuliah tepat waktu. “Problemanya itu sering kali tidak bisa menyelesaikan kuliah tepat waktu,” ujar Prof. Islah, memberikan gambaran tentang tantangan yang dihadapi mahasiswa.

Peserta seminar Metodologi Penelitian al-Qur’an dan Tafsir. (Sumber: Dokumentasi Media Center FUF)

Salah satu fokus utama seminar adalah pembahasan mengenai metodologi penelitian al-Qur’an dan tafsir, termasuk isu-isu yang relevan, tipologi penelitian, dan desain penelitian yang tepat. Prof. Islah menjelaskan pentingnya memahami peta kajian al-Qur’an dan juga peta kajian tafsir dalam merancang sebuah penelitian yang berkualitas. “Berharap, kawan-kawan nanti setelah ini kelar proposal,” tambahnya, menggambarkan harapan akan kelancaran proses akademik para mahasiswa setelah mendapatkan pengetahuan baru dari seminar tersebut.

Prof. Islah juga menekankan bahwa hasil dari sebuah penelitian harus melibatkan banyak elemen meskipun tidak selalu sama. “Tapi hasil produknya tadi itu ya harus melibatkan banyak hal meskipun tidak selalu sama,” ungkap Prof. Islah, menekankan pentingnya mengakomodasi keberagaman dalam proses penelitian.

Salah satu poin penting yang diangkat dalam seminar adalah tentang dua pendekatan utama dalam memahami al-Qur’an, yaitu pendekatan ulum al-Qur’an dan pendekatan tafsir. Prof. Islah menjelaskan bahwa kedua pendekatan ini tidak selalu saling terikat, namun kadang-kadang dapat melengkapi satu sama lain. Hasil penelitian yang dihasilkan dari kedua pendekatan ini juga bisa berbeda-beda tergantung pada konteksnya.

Dalam presentasinya, Prof. Islah menyoroti poin-poin penting yang harus dipahami dalam kedua pendekatan tersebut. Poin-poin tersebut sangat berpengaruh terhadap hasil penelitian yang dihasilkan, baik dari pendekatan ulum al-Qur’an maupun pendekatan tafsir.

Dari sudut pandang akademis, seminar ini memberikan kontribusi besar dalam meningkatkan kompetensi mahasiswa Prodi IAT. Materi yang disampaikan oleh Prof. Islah memberikan wawasan mendalam tentang metodologi penelitian yang relevan dengan studi al-Qur’an dan tafsir. Selain itu, kehadiran alumni juga memberikan inspirasi dan motivasi bagi mahasiswa untuk mengembangkan diri dalam dunia penelitian ini. 

Sesi tanya jawab. (Sumber: dokumentasi Media Center FUF)

Melalui seminar ini, diharapkan para mahasiswa dapat lebih memahami kompleksitas dan keragaman dalam melakukan penelitian terkait al-Qur’an dan tafsir. Dengan demikian, mereka diharapkan mampu menghasilkan karya-karya penelitian yang berkualitas serta dapat memberikan kontribusi positif bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan pemahaman terhadap al-Qur’an dan tafsir di masyarakat.

Acara ditutup dengan sesi foto bersama dengan narasumber, moderator, dam seluruh mahasiswa yang hadir pada acara seminar tersebut. Para mahasiswa banyak yang mengucapkan banyak terimakasih kepada Prof. Islah karena dari seminar ini bisa memunculkan banyak ide masalah untuk skripsi mahasiswa terutama mahasiswa akhir. (Siti Khoirun Nisa – Mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Filsafat)