Column UINSA
kompasiana.com

Dalam budidaya pertanian terdapat metode menanam tanpa menggunakann media tanah atau sering disebut dengan hidroponik. Pada metode penanaman hidroponik medium yang digunakan adalah air sebagai pengganti tanah. Selain air untuk media hidroponik diperlukan juga larutan atau mineral nutrisi yang diperlukan tanaman hidroponik. Bahan lainnya yang diperlukan dalam metode hidroponik adalah bahan yang mengandung unsur hara, seperti sabut kelapa, serat mineral dan media Rockwoll (Suryani dan Hendra, 2014).

     Metode pertanian dengan menggunakan hidroponik banyak sekali keuntungannya salah satunya adalah bisa diterapkan untuk masyarakat yang hidup di daerah perkotaan karena tidak membutuhkan lahan yang luas. Dalam wilayah pemukiman di Kota, terdapat banyak sekali sisa lahan atau yang disebut dengan pekarangan. Lahan pekarangan yang digunakan dalam hidroponik ukuran rata-rata 4 meter x 6 meter diperkirakan mampu memuat 12 paralon (Ardiansyah, 2019).

     Keuntungan yang lain diperoleh dari metode penanaman hidroponik adalah sayuran yang dihasilkan lebih sehat dan memiliki hasil panen yang tinggi. Sayuran yang ditanam menggunakan metode hidroponik lebih sehat karena tidak ada kontak langsung dengan tanah, Sayuran juga terhindar dari serangan hama maupun jenis penyakit karena sudah terdapa nutrisi cair yang sesuai dengan tanaman hidroponik. Harga sayuran hidroponik lebih tinggi dibandingkan dengan sayuran non hidroponik karena kualitas yang dihasilkan lebih segar dan jarang ditemukan sayuran diserang oleh hama.

     Perbandingan laju pertumbuhan antara tanaman hidroponik dengan tanaman yang menggunakan media tanah, dalam hal umur panen tanaman hidroponik lebih singkat yaitu rata-rata 2 minggu (14 hari). Contoh tanaman hidroponik yang sering ditanam dan dijual, seperti selada, lobak, kale dan timun.

     Dalam metode hidroponik pasti terdapat kerugian juga tidak hanya keuntungan saja. Contoh kerugian dari metode hidroponik adalah membutuhkan modal yang besar dibandingkan dengan metode tanam tanah/biasa karena memerlukan banyak perawatan, seperti penggantian tempat media, penambahan nutrisi dan membutuhkan alt khusus untuk melakukan penanaman hidroponik. Selain itu untuk petani hidroponik harus teliti dalam menjaga tanamannya, seperti tingkat suhu, keasaman (pH) dan alat hidroponik yang jarang ditemukan dibandingkan alat media tanam tanah.

DAFTAR PUSTAKA

Suryani, H. d. (2014). Hidroponik Budi Daya Tanaman Tanpa Tanah, Mudah, Bersih dan Menyenangkan . Jurnal ARCitra, Yogyakarta, 1.

Yudha Ardiansyah, G. S. (2019 ). Peningkatan Pendapatan Masyarakat Melalui Pemanfaatan Pekarangan Dengan Teknik Budidaya Hidroponik. Proseding Seminar Nasional Kewirausahaan 1(1), 122-127.