Berita
Membangun Sinergitas Dengan Dunia Akademisi Melalui Pojok Statistik

Untuk mendekatkan mahasiswa pada kajian data statistik, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Ampel Surabaya berkunjung ke Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur Rabu (9/11/2022). Dalam kunjungan tersebut dimaksudkan untuk menjalin kerjasama antara UIN Sunan Ampel Surabaya dengan BPS Provinsi Jawa Timur pada pengembangan layanan pojok statistik di kampus. Pojok statistik merupakan pelayanan statistik untuk masyarakat di perguruan tinggi. Mahasiswa menjadi sasaran utama dalam hal ini, selain itu para dosen juga dapat memanfaatkan pojok statistik untuk penggalian data penelitian.

Pojok statistik menawarkan sejumlah kebutuhan data sekunder yang tidak membutuhkan usaha besar seperti pengumpulan data primer. “Ada beberapa layanan dasar yang diberikan oleh pojok statisik, diantaranya adalah edukasi statistik dan konsultasi statistik”, tutur Agus Budi Santoso selaku koordinator BPS Provinsi Jawa Timur. “Edukasi statistik merupakan kolaborasi antara tim BPS dengan Forstat dan ISI, dengan materi indikator statistik, metodologi, interpretasi data, dan kegiatan statistik di BPS serta perguruan tinggi. Sementara konsultasi statistik, kolaborasi antara tim BPS dengan Agen Statistik” imbuh Agus.

Kemudian Mas Aji sapaan akrab tim teknis BPS menjelaskan bahwa pojok statistik memberikan manfaat kepada semua pihak. “Bagi BPS akan meningkatkan pemanfaatan data BPS, meningkatkan peluang WBK/WBBM, dan meningkatkan user engagement. Bagi perguruan tinggi dapat menjadi media MBKM, meningkatkan peluang WBK/WBBM, dan meningkatkan literasi statistik di lingkungan PT. Bagi agen statistik (mahasiswa), dan mengembangkan diri terkait statistik, dan meningkatkan literasi statistik”, ungkap Aji.

Terdapat lima tahapan untuk membangun pojok statistik, diantaranya pembentukan (draft hukum seperti MoU, dan SK), pendirian pojok statistik (pembuatan program kerja), peresmian (diresmikan), penyelenggaraan (tidak terbatas waktunya, misalnya ada kegiatan join riset dan seterusnya tidak ada batasan waktu), dan monev (kolaborasi antara kampus dan BPS). MoU, perlu dibentuk MoU antara UIN (Rektor) dan kepala BPS Provinsi, kemudian dilanjutkan dengan PKS nya, kemudian membentuk tim kerja, dan ada program kerja (tim kolaborasi untuk menyusun program kerja secara periodik, contohnya konsultasi dan edukasi statistik, kuliah tamu dari praktisi BPS, Mahasiswa magang/mendukung MBKM).

Selanjutnya, standar minimum pojok statistik yang ditetapkan memiliki berbagai standar, seperti ruangan (area publik, luas minimal 20 meter persegi, dan lokasi strategis), dekorasi (sesuai standar, rak sigma, backdrop, dan fascia name), sarpras (listrik, LAN dan Wifi, Perangkat komputer, dan TV/LED), dan sistem (buku tamu PST, integrasi dengan pst.bps.go.id). Selain itu, SDM yang diperlukan pada pojok stastistik diantaranya adalah Admin/Supervisor dan Petugas/Operator (agen statistik dengan kriteria sedikit tahu tentang statistik, dan dapat mengoperasikan komputer).

Pojok statistik menyediakan dua skema data sharing, yakni data yang free (data yang bisa diunduh pada website) maupun berbayar (data mikro atau data mentah hasil survey, contohnya data silastik yang dapat diakses pada silastik.bps.go.id). Kemudian, besaran PNBP tergantung dari jumlah byte yang diunduh oleh users. Bagi mahasiswa yang menginginkan data mentah, ada batasan nol rupiah hingga 50 Mb, selain itu, variabel yang dipilih hanya yang penting saja agar tidak terlalu data yang tidak penting terunduh.

Lebih lanjut, Dr. Dadang Hardiwan, S.Si.,M.Si. selaku Kepala BPS Provinsi Jawa Timur menjelaskan persyaratan. Terdapat beberapa syarat untuk kerjasama, surat inisiasi dari kampus, lalu ada surat balasan, lalu ada MoU, dan ada PKS, kemudian biasanya ada launching pojok statistik, sebelumnya ada rumusan program kerja. Setelah di launching, pojok statistik tidak akan vakum. “Di awal yang harus dipenuhi adalah surat inisiasi kerja sama”, ujar Dadang Hardiwan.  [mij]