Pada tanggal 18 Desember 2024, sidang ujian terbuka diadakan oleh Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya. Niswatin Khoiriyah dinyatakan lulus dengan predikat pujian dan berhak menyandang gelar doktor ke-004 setelah berhasil mempresentasikan dan mempertahankan hasil penelitiannya yang berjudul “Dampak Keterlibatan Keluarga, Religiositas, dan Profesionalitas Guru terhadap Karakter Religius Santri Kuttab Al Fatih Jawa Timur.” Niswah, panggilan akrabnya, berhasil menyelesaikan studi S3 Pendidikan Agama Islam di UIN Sunan Ampel Surabaya pada usia yang terbilang muda, yaitu 27 tahun. Di bawah bimbingan Prof. Dr. Kusaeri M.Pd dan Dr. Phil. Khoirun Niam, S.Ag, ia menapaki perjalanan akademis yang gemilang.
Dalam pemaparan disertasinya, promovendus menyoroti penurunan tren indeks karakter pelajar. Indikator tersebut merujuk pada lima dimensi karakter yang telah disurvei, salah satunya adalah dimensi karakter religius. Melihat realitas yang ada, hubungan emosional antara sekolah dan orangtua dalam menyinergikan pendidikan karakter religius tampak kurang terbangun. Pendidikan karakter yang diajarkan di sekolah sering kali berlangsung terpisah dan kurang berkembang dalam lingkungan keluarga, sehingga terjadi ketidakberlanjutan antara nilai-nilai karakter yang diajarkan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Pada sesi pertanyaan, Prof. Dr. Wardani Rahayu, M.Si sebagai penguji eksternal mempertanyakan bagaiamana keterlibatan keluarga dalam penelitian ini. Niswah menjawab dengan penuh keyakinan bahwa penelitiannya menawarkan konsep keterlibatan otoritatif, di mana keluarga harus responsif terhadap kebutuhan dan perkembangan anak. Keluarga memberikan kehangatan, perhatian, dan kasih sayang, serta menyelaraskan dan mendukung karakter religius yang diinisiasi oleh lembaga pendidikan. Dengan demikian, sinergi antara keluarga dan guru menjadi faktor kunci dalam pembentukan karakter religius santri. Melanjutkan pertanyaan penguji eksternal, Prof. Dr. Husniyatus Salamah Zainiyati, M.Ag sebagai penguji internal merespon kepada promovendus “Apa implikasi praktik yang bisa diterapkan di lembaga pendidikan dari hasil penelitian Anda?” tanyanya. “Pelaksanaan pendidikan karakter religius perlu dipikirkan kembali; orang tua seharusnya mengambil peran utama, sementara sekolah melanjutkan dan memperkuat proses tersebut melalui pembelajaran yang berkesinambungan.” Jawab Niswah.
Di akhir sesi, Niswah mengungkapkan rasa syukurnya atas dukungan yang luar biasa dari promotor, sahabat, dan keluarga selama menempuh program doktor di UIN Sunan Ampel Surabaya. “Menyelesaikan S3 bukan sekadar meraih gelar Doktor, melainkan sebuah kemenangan atas perjuangan melawan keraguan diri. Tantangan yang dihadapi bukan hanya bersifat intelektual, tetapi juga mental dan emosional. Menghadapi kritik dan revisi yang tiada henti, eksperimen yang tidak berhasil, serta data yang tidak sesuai, merupakan bagian dari proses publikasi yang tak terduga. Namun, dari situlah keterampilan pemecahan masalah dan pengembangan diri secara emosional dan intelektual terbangun.” Pungkasnya. (baale).