Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya menggelar Ujian Terbuka Promosi Doktor Program Pendidikan Agama Islam di Ruang Sidang lantai 3 Tower KH Mahrus Aly, Selasa, 19 Desember 2024. Promovendus Sugito Muzaqi mempresentasikan hasil penelitiannya langsung di hadapan tim penguji yang dipimpin Wakil Dekan bidang Akademik Prof.Dr. Husniyatus Salamah Zainiyati, M. Ag, mewakili Dekan FTK.
Sidang promosi turut dihadiri tim penguji internal Prof. Dr. H. Achmad Zaini, M. A dan Dr. Sulanam, M. Pd. I., Sekretaris Penguji Prof. Dr. Kusaeri, M. Pd., Promotor Prof. H. Masdar Hilmy, MA. Ph. D., Co-Promotor Dr. Hanun Asrohah, M. Ag, dan Penguji Eksternal Prof. Dr. H. Muhammad Turhan Yani,. Selain para tim penguji, turut hadir keluraga besar promovendus dan juga Rektor Universitas Narotama Dr. Arasy Alimudin, SE, MM.
Sugito Muzaqi dinyatakan lulus dan berhak menyandang gelar doktor usai mempresentasikan disertasi berjudul “Pendidikan Toleransi dalam Pembelajaran PAI di Sekolah Menengah (Studi Multi Kasus pada SMKN 1 Surabaya dan SMA Semen Gresik)”. Dengan kelulusannya, Sugito menjadi lulusan ke-005 pada Program Studi Doktor Pendidikan Agama Islam.
Dalam disertasinya, promovendus menyoroti desain, penerapan, dan evaluasi pendidikan toleransi dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). Lebih lanjut, Sugito menemukan model Kolaboratif Inklusif (KOIN). Temuan ini menegaskan pentingnya pendekatan kontekstual dan holistik dalam penerapan pendidikan toleransi serta memberikan rekomendasi strategis untuk pengembangan kurikulum PAI yang lebih inklusif dan relevan dengan dinamika sosial di Indonesia. Promovendus saat ini menjabat sebagai Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Narotama Surabaya dan selama menempuh program doktor Pendidikan agama Islam, promovendus menunjukkan kualitas akademik yang tinggi dengan menghasilkan publikasi ilmiah di jurnal terindeks scopus. Pada saat momen kelulusan, Prof. Husniyatus Salamah selaku Ketua Tim Penguji memberikan ucapan selamat dan harapan kepada promovendus agar dapat terus mempublikasikan hasil penelitiannya sekaligus mampu mengaplikasikan penelitian tersebut kepada masyarakat Indonesia. “Saya harap temuan model kolaboratif inklusif (KOIN) bisa menjadi rujukan dan tambahan referensi dalam pendidikan toleransi yang hari ini digaungkan oleh kementerian Agama Republik Indonesia,” Pungkasnya. (BA)