Berita

Mahasiswa Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya turut berpartisipasi dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Anak untuk Gresik yang Layak Anak. Kegiatan ini merupakan upaya dari Bidang Perlindungan Perempuan dan Pengarusutamaan Hak Anak (PPA, PUHA) Dinas Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Gresik untuk memberikan kesempatan kepada anak-anak berpartisipasi dalam proses perencanaan pembangunan di tingkat Kota/Daerah.

Sebanyak 53 peserta dari berbagai kecamatan di Kabupaten Gresik, termasuk mahasiswa magang dari FISIP UINSA dan SMK 1 Duduksampeyan, berpartisipasi dalam Musrenbang Anak ini. Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 22-23 Februari 2024 inibertujuan untuk memberikan anak-anak kesempatan untuk berpartisipasi aktif dalam proses perencanaan pembangunan dan memastikan aspirasi serta kebutuhan mereka diperhitungkan dalam pengambilan keputusan yang memengaruhi lingkungan mereka.

Musrenbang Anak dimulai dengan sambutan dari Ibu Wakil Bupati Gresik, yang memberikan materi tentang pentingnya kegiatan ini dalam menciptakan perencanaan pembangunan yang ramah anak. Selanjutnya, perwakilan anak-anak dari Gresik memaparkan permasalahan-permasalahan yang mereka hadapi dalam lima klaster, yaitu hak sipil dan kebebasan, lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif, kesehatan dasar dan kesejahteraan, pendidikan, pemanfaatan waktu luang, dan kegiatan budaya, serta perlindungan khusus.

Mahasiswa magang dari Sosiologi FISIP UINSA terlibat dalam diskusi dan identifikasi permasalahan-permasalahan tersebut, serta memberikan usulan-usulan untuk pemecahannya. Mereka berkontribusi dalam menyuarakan aspirasi anak-anak Gresik untuk mendapatkan hak-hak dan perlindungan yang layak.

Kegiatan Musrenbang Anak ini diharapkan dapat membantu pemerintah dalam merespons kebutuhan dan hak-hak anak di Gresik, serta menjadikan Kabupaten Gresik sebagai daerah yang layak dan ramah bagi anak-anak. Kolaborasi antara pemerintah dan mahasiswa magang MBKM menjadi salah satu langkah menuju pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk anak-anak sebagai generasi penerus bangsa. (WD)