Enam mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Arab Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya sedang mengikuti program Magang MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) dengan melakukan penelitian menarik mengenai peran Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Jawa Timur dalam mengintegrasikan pembelajaran bahasa Arab ke dalam program tahfidz.

Salah satu peserta magang, Muarrifah, berfokus meneliti bagaimana LPTQ Jawa Timur merumuskan strategi agar peserta program tahfidz tidak hanya hafal Al-Qur’an, tetapi juga memahami maknanya melalui penguasaan bahasa Arab. Dengan bimbingan Prof. Dr. Phil. Kamal Yusuf, SS, M.Hum, Muarrifah menerapkan pendekatan kualitatif melalui wawancara mendalam dengan pengurus LPTQ, pembina tahfidz, hingga peserta Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) cabang Tahfidz.
Dari wawancara awal yang dilakukan, Muarrifah menemukan bahwa salah satu kendala terbesar dalam mengintegrasikan bahasa Arab dan tahfidz adalah keterbatasan pemahaman gramatikal. Sebab, mayoritas peserta lebih berfokus pada hafalan tanpa terlalu mendalami arti ayat. Menanggapi hal ini, LPTQ berupaya menerapkan metode pembelajaran interaktif, di antaranya pendekatan kontekstual dan tematik, untuk membantu peserta tahfidz memahami bahasa Arab dengan lebih baik.
Penelitian ini juga menggali pengalaman peserta tahfidz selama mengikuti pelatihan bahasa Arab yang diadakan LPTQ. Data yang dikumpulkan akan diolah untuk memberikan rekomendasi metode pembelajaran yang lebih efektif. Saat ini, penelitian masih berada pada tahap analisis data. Para mahasiswa magang terus mengumpulkan informasi dari berbagai sumber, baik hasil wawancara maupun studi dokumen.
Azzahra, salah satu mahasiswa yang terlibat, menjelaskan bahwa timnya sedang memetakan tantangan dan mencari solusi terbaik untuk meningkatkan pemahaman bahasa Arab di kalangan penghafal Al-Qur’an. “Harapannya, hasil penelitian ini bisa menjadi bahan rekomendasi bagi LPTQ dan lembaga tahfidz lainnya untuk mengembangkan metode pembelajaran yang lebih efisien dan mendukung pemahaman peserta,” tuturnya.
Kegiatan magang ini bukan hanya memperdalam pengetahuan akademik para mahasiswa UINSA, tetapi juga mendukung peningkatan kualitas pendidikan tahfidz di Indonesia. LPTQ Jawa Timur pun menyambut baik inisiatif ini sebagai upaya bersama untuk menyempurnakan kualitas pendidikan Al-Qur’an bagi generasi muda.
Bagaimana hasil akhirnya nanti? Mari kita nantikan temuan menarik mereka! (Muarrifa & Nailah)