Berita

Salah satu mahasiswa Magister Ilmu Hadis (Ilha) Fakultas Ushuluddin dan Filsafat (FUF) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA) berhasil mencapai prestasi gemilangnya di kancah Internasional. Mahasiswa tersebut dikenal dengan nama Ananda Prayogi atau biasa disapa dengan nama Yogi’ Prestasi yang diraih oleh Yogi adalah Beasiswa Non-Degree Program Micro Credential di American Islamic College (AIC) selama dua bulan (18/10-20/12). Penyelenggara beasiswa ini adalah Kementrian Agama (Kemenag) Republik Indonesia (RI) yang berkolaborasi dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). 

Di balik keberhasilannya, sebelumnya Yogi pernah gagal dalam proses pencapaiannya. Tahun lalu, Yogi gagal ke Jerman dan Inggris. Kegagalannya tersebut tidak membuatnya putus asa untuk berjuang lebih sungguh-sungguh kembali. Evaluasi diri terus dilakukan oleh Yogi selama proses bangkit dari kegagalan. Hal itu seperti belajar membuat esai yang baik hingga berlatih wawancara beasiswa secara rutin. Selain itu, Yogi juga meminta bimbingan dan doa kepada para guru yang berpengalaman dalam beasiswa luar negeri baik gelar maupun non gelar. Namun, di samping itu yang paling utama adalah doa dan motivasi dari orang tua.

Foto bersama Panitia dan Peserta Micro-Credential Amerika dengan Bapak Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

“Seleksi dalam beasiswa ini terdapat dua tahap yaitu seleksi berkas dan wawancara. Agar lolos dari tahap seleksi berkas, ada beberapa yang perlu diperhatikan. Hal itu seperti berkas yang disetorkan harus dapat rekomendasi dari pengasuh pesantren atau tokoh masyarkat dan pengantar harus dari pesantren. Selain itu, dianjurkan juga memiliki sertifikasi bahasa baik TOEFL atau pun yang lainnya, Pada waktu saya menggunakan IELTS untuk sertifikasi bahasanya,” ungkap Yogi tentang persyaratan berkas beasiswa luar negeri dalam wawancara melalui via WhatsApp pada Kamis (10/10).

Pada tahap wawancara, Yogi mengungkapkan bahwa prosesnya menggunakan dua bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Pertanyaan-pertanyaan wawancara berfokus pada satu tema saja yaitu moderasi beragama. Pertanyaan-pertanyaan tersebut seperti, apa kontribusi Anda pada pengembangan moderasi beragama; bagaimana Anda memahami tentang moderasi beragama; bagaimana moderasi beragama dikembangkan di pesantren Anda; dan masih banyak lagi. Selain itu, juga terdapat pertanyaan mengenai diri peserta seperti, apa motivasi mengikuti program ini; dan apa yang dilakukan setelah mengikuti program ini. Pertanyaan-pertanyaan tersebut berhasil dituntaskan oleh Yogi dengan lancar dan baik. 

Salah satu bukti bahwa Yogi layak lolos dalam beasiswa ini adalah ia berhasil menjawab dengan runtut tujuan-tujuan dirinya mengikuti beasiswa ini, diantaranya:

1) sebagai civitas akademika, Yogi akan mengadakan kegiatan terkait moderasi beragama di kampus dan tempat bekerja, merajut kerjasama dengan berbagai pesantren dan perguruan tinggi lain yang telah dibangun selama di amerika, juga institusi tempat studi di amerika, 

2) sebagai pegiat riset, Yogi berencana menggerakkan relasi untuk bersama-sama mengangkat isu moderasi beragama sebagai isu yang dikaji secara ilmiah, tidak hanya digaungkan secara lisan baik itu narasi pemerintah maupun para ulama, 

3) sebagai aktivis kajian islam digital, Yogi dengan haddatsana foundation yang telah Yogi dirikan. Selain itu Yogi akan menggandeng relasinya  untuk mengangkat moderasi beragama, sehingga generasi mudi Indonesia dapat lebih terbuka dan sadar akan pentingnya hal ini. 

“Harapannya, semoga ini menjadi inspirasi khususnya bagi yang masih muda, untuk terus fokus pada tujuan, cari pengalaman sebanyak banyaknya, tingkatkan kemampuan diri, coba segala peluang, habiskan jatah gagal, totalitas dalam berusaha, dan serahkan semua hasil kepada Allah SWT, sebab Ia pasti Melihat sejauh mana usaha kita, dan akhirnya ditentukanlah apakah kita layak atau tidak mendapatkan apa yang kita tuju. Asal kita bergerak terus  berusaha, insyaAllah akan dimudahkan/didekatkan dengan takdir sukses kita, Rasulullah SAW bersabda: “اعملو فكل ميسر لما خلق له” pesan Yogi di akhir wawancaranya.

Penulis: Nur Maliyah Nisa Mardiyah
Editor: Khalimatu Nisa