UINSA Newsroom, Rabu (17/07/2024); Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 27 Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya menggelar workshop pemanfaatan limbah yang mengusung tema “Pemberdayaan Berkelanjutan Melalui Pengelolaan Sampah Berbasis Eco-Enzyme.” Dengan menggandeng Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Lumajang, kegiatan ini digelar pada Selasa (16/07) Balai Desa Jambekumbu, Kecamatan Pasrujambe, Kabupaten Lumajang.
Workshop dihadiri perangkat Desa Jambekumbu, Kelompok Tani (KOPTAN) Kabupaten Lumajang, dan warga Desa Jambekumbu. Bima Eka, Ketua Pelaksana Kegiatan menjelaskan, bahwa tujuan workshop ini adalah untuk menambah wawasan dalam pembuatan pupuk cair dengan memanfaatkan limbah organik. Serta mengurangi limbah organik yang dihasilkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
“Dengan memanfaatkannya, kita tidak hanya membantu mengurangi limbah organik, tetapi juga menciptakan produk yang bermanfaat,” tambah Bima, mahasiswa asal Mojokerto.
Agus Jatmiko, pemateri sekaligus Koordinator DKPP Lumajang, menilai pengolahan limbah organik menjadi eco-enzyme sebagai kearifan lokal yang bahannya mudah didapat dan tidak memerlukan teknologi tinggi. Dalam pembuatannya, eco-enzyme juga dinilai efisien sehingga tidak memberatkan masyarakat sewaktu praktik.
Dalam workshop tersebut, Nailul Uulaa Mutya Saputri bersama Yulia Nur Rosyidah sebagai pemateri workshop yang berasal dari mahasiswa kelompk KKN 27 menjelaskan, eco-enzyme dapat menjadi solusi dalam mengurangi sampah yang ada di Indonesia. Pasalnya, Indonesia kerap disorot sebagai salah satu negara penghasil sampah terbesar di dunia dan juga kurang dalam penanganan sampah.
Tidak hanya penyampaian materi, dalam workshop tersebut panitia bersama DKPP Lumajang turut mendemonstrasikan pembuatan eco-enzyme. Peserta workshop juga sangat antusias praktik dalam pembuatan eco-enzyme yang dibimbing panitia dan DKPP Lumajang.
Usai acara, mahasiswa KKN 27 UINSA dan peserta workshop juga melakukan penanaman 200 bibit di balai desa yang terdiri dari bibit terong dan cabai putih. “Mudah-mudahan kegiatan ini dapat berkelanjutan dan dimanfaatkan oleh Desa Jambekumbu, terutama untuk mengolah buah-buahan menjadi eco-enzyme,” terang Tukimin selaku Ketua POKTAN Dusun Krajan.
Reportase: Nur Alifa S. R.
Redaktur: Nur Hayati
Desain Foto: MN. Cahaya