@adminuinsa
Monday, 21 March 2022
UINSA Newsroom, Senin (14/03/ 2022); Mahasiswa penerima Beasiswa Cendekia BASNAZ (BCB) Angkatan III kembali siap menggaungkan pengaruh positif BASNAZ dengan menggelar Rapat Program Kerja. Kegiatan ini dirancang bersama mentor, Muchammad Helmi Umam. Dilaksanakan di Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Sunan Ampel Surabaya, acara dihadiri seluruh mahasiswa secara hybrid, 9 orang luring dan 1 orang daring.
Koordinator BCB UINSA III, Yahya Fuad menjelaskan, bahwa kegiatan ini merupakan kelanjutan dari hasil rapat sebelumnya yang dilaksanakan daring pada 13 Maret 2022. Salah satu program yang diusung adalah revitalisasi Taman Baca Masyarakat yang ada di Desa Legok Kecamatan Gempol Pasuruan.
“Percepatan kembali Taman Baca Masyarakat ini rencananya akan diperkuat dengan donasi buku bacaan komunitas, donasi alat tulis, serta dana pendamping, selain tentu saja donasi tenaga serta semangat pendampingan secara langsung,” ujar Yahya.
Helmi Umam selaku mentor menjelaskan, bahwa program ini sangat bagus namun tetap ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Banyak inisiasi bagus namun akhirnya tidak berhasil dilaksanakan secara tuntas. “Alasan mengapa target dipilih, bagaimana hasil asesmen awalnya, serta hal apa saja yang mampu dilakukan oleh teman-teman BCB merupakan diantara hal mendasar yang harus mampu dijelaskan terlebih dahulu,” tegas Helmi Umam.
Lebih lanjut dijelaskan Helmi Umam, selain program literasi, Mahasiswa BCB Angkatan III juga menetapkan program keluar lainnya seperti bakti pendidikan, bakti sosial, sedekah lingkungan, penghijauan, dan jalur konsultasi ruang beasiswa. Setiap program yang disepakati akan diselenggarakan dalam jadwal yang dianggap riil dan masuk akal serta disesuaikan dengan tugas belajar mahasiswa.
Selain program ke luar, setiap mahasiswa BCB Angkatan III ini juga mengemban tugas pokok dari BAZNAS berupa mentoring pengembangan diri secara kurikuler dan terjadwal. “Misalnya, di Maret 2022 ini, sesuai jadwal, teman-teman didorong mengoptimalkan kompetensi menulis ilmiahnya agar dapat diterbitkan pada buku ber-ISBN, diikutkan pada kompetisi kepenulisan, atau dipublikasikan pada Jurnal Ilmiah bereputasi,” imbuh Helmi Umam. []