Berita

MAHASISWA 10 NEGARA HADIR DI INTERNATIONAL CULTURE DAY FISIP UINSA

UINSA Newsroom, Kamis (23/11/2023); Mahasiswa internasional dari 10 negara yang sedang menjalani studi di UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya mengikuti acara ‘International Culture Day’ yang diselenggarakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) pada Rabu, 22 November 2023.

Mereka merupakan mahasiswa baru angkatan 2023 yang berasal dari beberapa negara Asia, Eropa dan Afrika. Perwakilan Afrika berasal dari Gambia, Somalia, dan Nigeria. Dari Asia diwakili dari Pakistan, Afghanistan, Thailand, Malaysia, dan Timor Leste. Sementara dari Eropa diwakili mahasiswa dari Turki.

Rektor UISA, Prof. Akh. Muzakki, Ph.D., dalam sambutannya menyampaikan tentang pentingnya memahami keanekaragaman sebagai bagian dari sunnatullah. “Diversity is life and life is diversity. No deversity no life, begitu mengawali sambutannya.

“Tidak mungkin ada kehidupan tanpa kebhinnekaan, dan tanpa kebhinnekaan tidak akan ada kehidupan. Begitu kira-kira tafsir bebasnya. Kehadiran Bapak/Ibu semua di tempat ini dalam melihat, memahami dan merayakan kebhinnekaan,” tambahnya.

Kegiatan International Culture Day dikemas selama sehari. Beberapa acara penting diantaranya takshow, art performance, dan exhibition. Acara talkshow dihadiri Vice Consul Jepang Nakagome Kota, General Manager TETO Taiwan Issac Chiuu, dan juga Konsul Belarusia di Surabaya. Mereka membahas tentang budaya dan ragam bahasa yang berkembang di masing-masing negaranya, serta cara menjaga agar hubungan masing-masing terus terjaga.

Selain sebagai speaker pada acara talkshow, para konsul juga menjadi juri art performance serta exhibition yang terdiri dari 10 boots dari semua benua. Boots tersebut menyajikan makanan dari semua benua seperti cake dari Australia, kebab Turki, salad Scandinavia, minuman buah Pakistan, hingga makan malam (big meal) ala Indian. Mereka ditampilkan dan dijual ke pengunjung untuk dapat dinikmati.

Sementara itu, pada penampilan art performance, tampil sebagai pemenang mahasiswa Hubungan Internasional dari kelas internasional yang menampilkan drama pergantian kekuasaan Italia pada era Mossolini. Mereka memperagakan beberapa cara memerintah pada Mossolini yang dianggap fasis.

Tak ketinggalan, perwakilan mahasiswa Turki menampilkan nyanyi dan tarian. Mahasiswa asal Nigeria menyampaikan kisah tentang Kota Cano—salah satu kota yang dikenal sebagai pusat ragam budaya. Adapun mahasiswa asal Afghanistan dengan peragaan busana khas suku Pastun. Mereka mewakili tiga benua menampilkan beragam atraksi.

Barburi—mahasiswa Prodi Hubungan Internasional FISIP menyampaikan kebahagiaannya atas acara yang dianggapnya fantastik. Sementara itu, Mustaqim dari Gambia serta Maryam dari Thailand, merasa senang dapat hadir di acara International Culture Day karena dapat mengenal perbedaan budaya dari masing-masing negara.

Acara tahunan FISIP ini ditutup dengan pemberian penghargaan bagi art performance terbaik serta boots pameran. Riris selaku Ketua Program Studi Hubungan Internasional menyampaikan, bahwa kegiatan International Culture Day tahun 2024 kemungkinan dibuat lebih meriah dengan menampilkan boots dari beragam negara.  “Hal tersebut didasarkan atas beberapa permintaan dari negara sahabat yang juga ingin menjadi bagian dari acara ini. Semoga semakin sukses di tahun akan datang,” tukasnya. (Ach)

Reportase: FISIP
Redaktur: Nur Hayati