Berita

Berita Magang MBKM Prodi MPI:

MAGANGER MPI IKUTI RUKYATUL HILAL DI TANJUNG KODOK LAMONGAN

Hari minggu tanggal 10 maret 2024, maganger MPI dan maganger fakultas ushuludin di Kemenag Kabupaten Lamongan mengikuti pemantauan rukyatul hilal yang diselenggarakan oleh Tim BHR (Badan Hisab Rukyat) yang Bertempat di Markas Tanjung Kodok Lamongan. Selain para maganger, acara ini dihadiri oleh Kasubag TU Kemenag Lamongan, Kasi Kemenag Lamongan, Penzawa, Kepala KUA, Penyuluh PPPK, Wakil Bupati Lamongan, Ormas Islam (NU, Muhammadiyah dan LDII), Pengadilan Agama Negeri dan mahasiswa kampus lain serta siswa-siswi MAN 1 Lamongan. Sekitar 250 orang hadir dalam pemantauan ini.
Pembukaan rukyatul hilal diawali dengan sambutan oleh Ketua tim BHR Bapak KH. A. Muzakki, Wakil Bupati Lamongan Bapak Abdul Rouf M. Ag, kemudian dilanjutkan prosesi rukyatul hilal yang dipimpin Bapak H M Khoirul Anam selaku Kasubag TU Kemenag Lamongan.

Prosesi memantau hilal

Dalam kesempatan itu Tim Hisab Rukyat Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lamongan belum melihat hilal. Pengamatan yang dilakukan Tanjung Kodok Paciran tidak berhasil karena terhalang oleh awan mendung. H M Khoirul Anam selaku Kasubag TU Kankemenag Lamongan, dalam sambutannya menjelaskan bahwa hilal merupakan momen penting dalam penentuan awal bulan Ramadhan. “Walaupun hilal kali ini tidak terlihat, namun kita tetap berharap momen tersebut dapat disaksikan pada kesempatan berikutnya”. Semoga kita semua dapat menjalankan ibadah puasa dengan baik dan penuh keberkahan”, ujarnya.

“Awalnya kami sempat bahagia karena matahari masih terlihat cerah, tapi saat pukul 17.00 WIB sudah mulai ada awan tipis yang akhirnya menebal. Hal ini justru mengganggu proses rukyatul hilal,” lanjut Kasubag TU.

Laporan sidang isbat

Selanjutnya, H M Khoirul Anam selaku Kasubag TU Kankemenag Lamongan telah melakukan pelaporan kepada Ketua PA (Pengadilan Agama) Lamongan Bapak Drs. Murdani S.H dalam sidang rukyatul hilal. Hingga diputuskan bahwa seluruh peserta yang hadir sore ini tidak ada yang berhasil melihat hilal. Sesuai kesepakatan Kementerian Agama Brunei, Indonesia, Malaysia dan Singapura (MABIMS) menetapkan bahwa minimal melihat hilal jarak sudut atau elongasi Bulan-Matahari minimal 6,4 derajat dan tinggi hilal minimal 3 derajat.

“Dengan mengikuti kegiatan rukyatul hilal sore hari ini, bisa kita jadikan sebagai wadah pengalaman dan pengetahuan mengenai tata cara rukyatul hilal” ucap Moh Yudan Rosyidi, Maganger MPI (yu/ay/fr)