UINSA Newsroom, Jumat (17/02/2023); Rektor UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya meresmikan lima layanan khusus di Perpustakaan UINSA pada Jumat, 17 Februari 2023. Lima layanan tersebut yakni Layanan Gus Dur Corner, Gubug Wayang Corner, Gender dan Inklusi Corner, Santri Sunan Ampel Corner, dan Kids Corner.
Ceremony peresmian ditandai dengan pemotongan pita oleh Rektor didampingi Wakil Rektor, Kepala Perpustakaan, serta jajaran pimpinan pada UINSA Surabaya. Pada kesempatan ini, Kepala Perpustakaan UINSA, Prof. Dr. Hj. Evi Fatimatur Rusydiyah, M.Ag., secara pribadi menjadi ‘tour guide’ bagi para tamu undangan yang hadir untuk berkeliling Perpustakaan.
Kepala Perpustakaan dalam sambutannya menyampaikan, pihaknya sengaja mengundang jajaran pimpinan untuk melihat langsung lima layanan corner yang telah didesign selama kurang lebih enam bulan. “Beberapa corner ini juga akan kami kembangkan di Kampus Gunung Anyar. Sehingga kawan-kawan antar Fakultas di Gunung Anyar juga terfasilitasi,” ujar Prof. Evi.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan, sebagaimana disampaikan Kepala Perpustakaan, bahwa Perpustakaan memiliki lima fungsi yang disingkat P3IR. Yakni fungsi Pendidikan, Penelitian, Pelestarian, Informasi, dan Rekreasi bagi para pemustaka. “Sehingga mahasiswa maupun peserta yang masuk ke Perpustakaan ini tidak hanya berniat untuk pinjam kemudian mengembalikan buku, apalagi pengembalian bukunya telat sehingga didenda,” imbuh Prof. Evi.
Lebih lanjut dijelaskan Kepala Perpustakaan, bahwa masing-masing corner yang tersedia akan dimanfaatkan sepenuhnya untuk memperluas kajian dan literasi bagi civitas akademika. Santri Sunan Ampel Corner misalnya, akan menjadi sarana bedah buku oleh para dosen.
“Semoga kehadiran bapak/ibu sekalian menjadi penyebar virus kebaikan untuk inovasi-inovasi yang kami layankan di Perpustakaan UIN Sunan Ampel Surabaya,” tukas Prof. Evi.
Pengelola Gubug Wayang Mojokerto, Sa’dan, salah satu mitra strategis Perpustakaan UINSA Surabaya juga berkesempatan memberikan sambutan. Terdapat dua koleksi yang disediakan Gubug Wayang Mojokerto di Perpustakaan UINSA Surabaya. Yakni sisa perdagangan antara Indonesia dan China pada masa Laksamana Ceng Ho dan Wayang Golek Wali Songo serta ulama Islam Nusantara.
Rektor UINSA Surabaya menyambut baik launching beberapa corner yang diinisiasi Perpustakaan UINSA Surabaya. Hal ini mengingat pentingnya nilai keberadaan perpustakaan dalam upaya membangun bangsa melalui pendidikan atau literasi.
“Membaca itu langkah mengetahui dunia. Menulis itu langkah supaya kita diketahui dunia,” ujar Prof. Muzakki dalam sambutannya.
Dalam kesempatan ini, Rektor secara khusus meminta kepada Kepala Perpustakaan untuk menyediakan tapping card bagi seluruh civitas akademika yang juga bisa merekam keberadaan dan frekuensi kunjungan ke perpustakaan. Tidak terbatas bagi mahasiswa, tapi juga dosen dan tenaga kependidikan. Termasuk memberikan penghargaan khusus bagi pengunjung atau anggota terbaik dalam bentuk ‘Library Award.’ “Kita ingin Perpustakaan menjadi ruh kita,” tegas Prof. Muzakki.
Diakhir kunjungan, Rektor dengan didampingi Kepala Perputakaan UINSA Surabaya juga berkesempatan melakukan take video untuk melakukan promosi layanan-layanan terbaru yang dimiliki Perpustakaan UINSA Surabaya. (All/Humas)