Berita

UINSA Newsroom, Senin (12/12/2022); UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya yang berdiri sejak tahun 1965, memiliki sebaran alumni yang kompleks. Salah satunya alumni yang bekerja di Industri Media Massa. Pesatnya kemajuan teknologi komunikasi informasi di era revolusi industri mengakibatkan semakin derasnya arus informasi di masyarakat. Termasuk didalamnya arus informasi mengenai perguruan tinggi. Hal ini tentu berdampak pada pola promosi (branding) Perguruan Tinggi.

Berangkat dari pemahaman dasar itulah, UINSA melalui Bidang Kerjasama, Kelembagaan, dan Humas (KKH) menginisiasi kegiatan Temu Alumni bertajuk ‘Jaringan Jurnalis Alumni dan Pengembangan UINSA Surabaya,’ pada Senin, 12 Desember 2022. Bertempat di Ruang Pertemuan Lt. 2 Gedung GreenSA Inn Sidoarjo, para Jurnalis Alumni UINSA Surabaya ini menggelar diskusi serius namun santai terkait pemetaan pola promosi UINSA Surabaya kedepan.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Prof. Dr. Ahmad Zainul Hamdi, M.Ag., membuka sesi diskusi dengan perkenalan singkat bersama para jurnalis alumni. Warek menilai, alumni menjadi salah satu supporting system penting bagi pengembangan Perguruan Tinggi. Keberadaan alumni sebuah universitas memiliki peran strategis untuk membantu peningkatan kualitas perguruan tinggi.

“Terkait dengan kebijakan kita kedepan, itu kebijakan yang sepenuhnya ingin menjadikan media menjadi bagian dari kami (UINSA, red) untuk berkembang,” ujar Prof. Inung-sapaan akrabnya.

Beberapa saran dan masukan pun, disampaikan para jurnalis alumni dalam forum ini. Diantara masukan yang diberikan seperti menunjuk PIC wartawan, khususnya yang berada di Pos Pendidikan. Selanjutnya menjalin komunikasi intens melalui grup WA atau keterlibatan dalam agenda khusus media, serta memberi ruang bagi wartawan yang membutuhkan informasi dari kampus.

Masukan lainnya yang juga disampaikan, kaitannya dengan pengembangan kapasitas internal UINSA Surabaya, yakni: perlu adanya kepekaan internal terhadap isu-isu aktual yang sedang hangat diperbincangkan. Terkait hal ini, sebagaimana disampaikan Lukman Abdul Rozaq, Jurnalis CNN Indonesia, civitas akademika UINSA harus menjadi ‘orang pertama’ dalam merespon isu yang ada di masyarakat, terutama yang berkaitan dengan isu keagamaan. Karenanya, dinilai penting untuk memiliki database terkait peta mutu atau kepakaran civitas akademika UINSA Surabaya, yang dapat dijadikan ‘jujukan’ para wartawan yang membutuhkan pengamat atau narasumber.

Hal lainnya, menurut Lukman, adalah support system internal dalam menciptakan hubungan timbal balik yang saling menguntungkan antara media dengan UINSA Surabaya. Kolaborasi antara media dan UINSA Surabaya dalam bentuk kegiatan yang teragenda secara periodik, juga menjadi salah satu usulan yang disepakati para jurnalis alumni. “Media gathering itu memang sangat penting untuk membangun kedekatan, membangun emosional. Sehingga jika suatu saat, contoh ya, UINSA sedang diterpa isu yang tidak sedap, kita lulusan UINSA bisa ‘ngerem’ untuk tidak memberitakan itu,” ujar Lukman menambahkan.

Koordinator Bidang KKH, H. Ahmad Firdausi, S.IP., M.Fil.I., dalam kesempatan ini menyampaikan ucapan terima kasih atas kesediaan para jurnalis alumni hadir memenuhi undangan. Serta perkenannya menyampaikan saran dan masukan yang sangat baik dalam rangka pengembangan UINSA Surabaya kedepan.

Koord. KKH juga menyampaikan, bahwa UINSA Surabaya melalui Bidang KKH telah berupaya untuk mengagendakan kegiatan serupa secara periodik melalui pengusulan dalam RKA-KL kegiatan. Disamping itu, UINSA juga telah mengagendakan penyediaan sarana Co-Working Space. “Yang itu nanti bisa kita gunakan sebagai media center,” imbuh H. Ahmad Firdausi. (All/Humas)