Berita

UIN Sunan Ampel Surabaya

Friday, 22 July 2022

KKN NUSANTARA; UPAYA MERAJUT KEKUATAN MULTIKULTURALISME

UINSA Newsroom, Jumat (22/07/2022); Sebagai komitmen atas  misi University Engagement, UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya bekerjasama dengan IAIN Ternate menyelenggarakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Nusantara Moderasi Beragama yang diselenggarakan mulai tanggal 19 Juli-28 Agustus 2022. KKN dilaksanakan di 6 lokasi desa pada Kabupaten Halmahera Barat yang diikuti 100 mahasiswa KKN.

Enam Desa yang menjadi lokasi KKN tersebut antara lain: Desa Akelamo, Desa Taruba, Desa Peot, Desa Sidangolidehe, Desa Bangkit Rahmat, dan Desa Biamaahi. Komunitas masyarakat desa tersebut terpilih karena merupakan komunitas yang multikultur, baik dari sisi pemeluk agama, ras, suku, maupun bahasa.

Sementara itu, 100 mahasiswa KKN di Ternate terdiri atas 12 mahasiswa UINSA Surabaya, 78 mahasiswa IAIN Ternate, 3 mahasiswa IAIN Kediri, 1 mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim, 3 mahasiswa UIN Datokarama Palu, dan 3 IAI Assidiqiyah Ternate. Mahasiswa berkolaborasi melakukan pengabdian berbasis riset dengan pendekatan Asset Based Community Development (ABCD) sebagai metode untuk mengembangkan aset masyarakat khususnya dalam rangka membangun moderasi beragama.

Kegiatan tersebut dimaksud sebagai upaya memperkokoh tali persaudaraan antar Perguruan Tinggi Keagamaan Islam dan membangun kekuatan persaudaraan dengan masyarakat di lokasi KKN yang terdiri atas berbagai ras, suku, bahasa, dan agama.

Dalam pembukaan pembekalan,  Rektor IAIN Ternate, Dr. Rajiman Ismail, M.Pd. menyampaikan, bahwa IAIN Ternate merasa bangga dijadikan sebagai mitra UINSA Surabaya. Rektor IAIN Ternate menuturkan, bahwa kegiatan semacam ini dapat menjadi sarana belajar dari UINSA. “Kami terbantu dengan adanya kegiatan pengabdian bersama ini yang menjadikan institusi kami memperoleh akreditasi lebih baik,” ujar Dr. Rajiman.

Selanjutnya Rektor IAIN Ternate menyampaikan, bahwa kerjasama tersebut diharapkan berlanjut di tahun mendatang. Tidak hanya dalam program KKN, melainkan juga riset dan pengabdian masyarakat oleh dosen dari masing-masing perguruan tinggi.

Hal senada juga disampaikan dalam penerimaan dan pelepasan peserta KKN di Kantor Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat. Asisten 1 yang mewakili Bupati menyampaikan, bahwa kehadiran mahasiswa KKN dari berbagai perguruan tinggi sangat diharapkan Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat. Hal ini karena masyarakat desa di Kabupaten ini sungguh mengaharapkan uluran tangan-tangan cerdas dari perguruan tinggi. “Dengan potensi alam yang sangat melimpah, diharapkan dapat dikembangkan secara kreatif dan inovatif, sehingga masyarakatnya akan terbantu meningkatkan kesjehateraannya.” tuturnya.

Lebih lanjut asisten bupati menyampaikan, bahwa tahun-tahun mendatang diharapkan KKN dari UIN Sunan Ampel, IAIN Ternate, dan perguruan tinggi lainnya lebih sering dan lebih banyak diselenggarakan di Kabupaten Halmahera Barat. “Bila perlu setahun 4 kali,” imbuhnya.

Sebagai informasi, pembekalan peserta KKN Nusantara dilaksanakan selama tiga hari sejak tanggal 19-21 Juli 2022 di Asrama Haji Kota Ternate. Pembekalan ini disampaikan tim ABCD UINSA Surabaya yang terdiri atas Dr. Hadi Sucipto, Lc. M.HI.; Muchammad Helmi Umam, M.Fil.; Fatihul Himami, S.Ag. MEI.; dan didampingi Kepala Pusat Pengabdian Masyarakat LP2M UINSA Surabaya, Dr. Agus Afandi, M.Fil.I. 

Usai pembekalan, peserta KKN diantar menuju Pulau Halmahera untuk diterima langsung Bupati Halmahera Barat. Kemudian diantar menuju lokasi tujuan KKN Nusantara di desa masing-masing oleh tim Dosen UINSA Surabaya dan Tim Dosen IAIN Ternate.

KKN Nusantara kolaboratif ini diharapkan akan menghasilkan produksi pengetahuan yang dapat dipublikasikan dalam bentuk jurnal ilmiah, buku hasil pengabdian dengan standar ilmiah akademik, dan media populer. Demikian pula hasil pengabdian ini diharapkan mampu memberikan sumbangsih bagi pembangunan masyarakat. “Sehingga KKN Nusantara bukan sekedar ritual akademik, melainkan kegiatan positif yang memberi dampak bagi transformasi sosial menuju kehidupan masyarakat yang lebih baik,” ujar Dr. Agus. (agaf)