Kampung Mitra: SOSMA Mengajar dan Minyak Jelantah oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya 2024
Kampung Mitra adalah program pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa atau organisasi tertentu dengan bekerja sama dengan warga kampung untuk meningkatkan lingkungan kampung. Kampung Mitra sendiri merupakan program yang positif dan membantu masyarakat. Program ini dapat memberikan kontribusi nyata untuk pembangunan desa dan kampung di Indonesia dengan kerja sama antara mahasiswa atau organisasi dan warga kampung. Sebagai mahasiswa yang menyadari tridharma perguruan tinggi, yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, dan pengabdian kepada masyarakat, tanggung jawab mahasiswa mencakup membantu orang lain dan diri mereka sendiri. Dengan demikian, Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya ingin mengundang warga RT 02 / RW 02 Desa Tambakrejo, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo untuk ikut serta dalam kegiatan Kampung Mitra karena desa ini membutuhkan kreativitas dan inovasi untuk mengelola keindahan dan kebersihan lingkungan. Kegiatan Kampung Mitra dilaksanakan sebanyak 5 kali pelaksanaan. Setelah pelaksanaan kegiatan bank sampah kegiatan selanjutnya adalah kegiatan sosma mengajar dan tabung minyak jelantah I yang dilaksanakan pada tanggal 10 Agustus 2024 bertempat di Gg. Dolar, Tambak Bulak, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo. Pada saat hari pelaksanaan panitia dan volunteer dibagi menjadi dua bagian, yaitu panitia dibagian sosma mengajar dan panitia minyak jelantah.
Sosma mengajar adalah salah satu kegiatan inspiratif yang menjadi bagian dari program pengabdian masyarakat di kampung mitra. Dalam rangkaian acara ini, kami mengajak anak-anak warga kampung untuk belajar sambil berkreasi, khususnya melalui pembuatan kerajinan tangan dari bahan daur ulang atau barang bekas.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran lingkungan, melatih kreativitas, dan memberdayakan anak-anak melalui edukasi serta praktik pembuatan kerajinan dari bahan daur ulang, serta memberikan ide dan inspirasi kepada warga Kampung Mitra untuk memanfaatkan limbah plastik secara kreatif, sehingga mereka dapat menjadi agen perubahan dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Kegiatan sosma mengajar dilaksanakan pada pukul 15.58 WIB diawali dengan pembukaan dan sambutan-sambutan. Kegiatan selanjutnya yaitu ice breaking dan dilanjut dengan sedikit pemaparan materi mengenai cara pemanfaatan barang bekas. Anak-anak Kampung Mitra tampak sangat antusias dan penuh semangat selama kegiatan sosma mengajar. Pembuatan karya dibuat sekreatif mungkin dengan memanfaatkan barang bekas berupa botol plastik dan sedotan menjadi barang yang berguna dan memiliki nilai, seperti tempat pensil, pot tanaman kecil atau mainan sederhana. Botol bekas yang digunakan dipotong menyesuaikan kerajinan yang akan dibuat kemudian diwarnai dengan cat air dan dihias dengan sedotan agar terlihat lebih menarik. Karya-karya yang paling kreatif akan diberikan reward atas partisipasinya dalam kegiatan ini. Kegiatan ini berakhir pada pukul 17.20 WIB.
Manfaat dari kegiatan sosma mengajar adalah menambah wawasan dengan memberikan pemahaman bahwa barang bekas atau yang sudah tidak terpakai dapat diolah kembali menjadi sesuatu yang lebih berguna. Selain itu, kegiatan ini juga berkontribusi dalam mengurangi sampah yang berserakan, membantu menjaga kelestarian lingkungan, dan mendorong terciptanya kebiasaan hidup yang lebih hemat dan bijak. Melalui kegiatan ini, diharapkan anak-anak tidak hanya mendapat pengalaman menyenangkan, tetapi juga memupuk rasa cinta terhadap lingkungan, kemandirian, dan kemampuan untuk berpikir kreatif.
Di tengah berlangsungnya kegiatan Sosma Mengajar, panitia yang bertugas untuk pengumpulan minyak jelantah mulai melakukan persiapan. Pengumpulan minyak jelantah dilakukan secara door-to-door, di mana panitia yang bertugas, didampingi oleh Ibu RT, mengunjungi setiap rumah warga untuk mengambil minyak yang telah disiapkan. Rangkaian kegiatan tabung minyak jelantah ini dilakukan sebanyak dua kali pelaksanaan, yakni pada tanggal 10 Agustus 2024 dan 30 November 2024. Minyak jelantah adalah minyak goreng bekas pakai yang telah digunakan untuk menggoreng makanan, sehingga mengalami perubahan warna, tekstur, dan kandungan kimia akibat proses pemanasan berulang. Kandungan kimia yang terkandung dalam minyak jelantah dapat membahayakan kesehatan jika terus digunakan untuk memasak.
Kegiatan tabung minyak jelantah merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kesadaran warga terhadap pengelolaan limbah rumah tangga, khususnya minyak jelantah, yang sering kali dibuang sembarangan. Melalui kegiatan ini, warga diajak untuk menyimpan minyak jelantah bekas pakai di rumah masing-masing dalam wadah khusus, yang kemudian dikumpulkan secara berkala oleh panitia.
Kegiatan diawali dengan briefing atau pengarahan yang diberikan oleh ketua pelaksana kepada panitia dan volunteer. Setelah itu, dilanjutkan dengan mendatangi rumah-rumah warga untuk melakukan pengumpulan minyak jelantah. Panitia dan volunteer secara bergiliran mengumpulkan minyak jelantah, yang kemudian ditimbang untuk mengetahui beratnya. Seluruh minyak yang terkumpul disimpan di jerigen atau galon bekas, sementara data nama warga yang menyetorkan minyak jelantah juga dicatat dengan teliti. Setelah kegiatan tabung minyak jelantah selesai, panitia akan menyetorkan minyak jelantah yang telah terkumpul kepada pengepul. Uang hasil dari penyetoran tersebut akan dibagikan kepada warga Kampung Mitra yang telah menyetorkan minyak jelantah kepada panitia.
Pemanfaatan minyak jelantah merupakan langkah yang sangat penting untuk menjaga lingkungan dan memanfaatkan sumber daya secara optimal. Dengan berbagai potensi yang dimiliki, minyak jelantah tidak lagi dianggap sebagai limbah, melainkan sebagai bahan baku yang bernilai. Minyak jelantah dapat diolah menjadi berbagai produk yang bermanfaat, seperti biodiesel, sabun, lilin, pupuk kompos dan bahan baku plastik biodegradable.
Kegiatan tabung minyak jelantah bertujuan untuk mengurangi pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh pembuangan minyak jelantah ke saluran air atau tanah. Selain itu, kegiatan ini juga memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan limbah yang bertanggung jawab, serta bagaimana minyak jelantah dapat memiliki nilai ekonomi jika dikelola dengan benar. Dengan adanya kegiatan tabung minyak jelantah, diharapkan warga Kampung Mitra semakin peduli terhadap lingkungan sekaligus ikut berkontribusi dalam menciptakan kehidupan yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan.