Oleh: Dr. Achmad Teguh Wibowo, M.T., MTCNA – Kepala Pusat Sistem Teknologi Informasi dan Pangkalan Data UIN Sunan Ampel Surabaya
Di balik segala kerumitan dunia teknologi informasi (TI) di kampus, siapa yang sangka bahwa solusi untuk berbagai masalah ini bisa ditemukan di sebuah kantin di UIN Sunan Ampel Surabaya? Kantin Mbak Nii, dengan aroma kopi yang selalu menguar, telah menjadi titik temu bagi para mahasiswa, dosen, hingga staf IT untuk menyelesaikan berbagai problem TI dengan cara yang santai, sederhana, namun sangat efektif.
Kantin Mbak Nii: Lebih dari Sekedar Tempat Ngopi
Kantin ini mungkin terlihat biasa saja dari luar, tapi di dalamnya ada atmosfer yang unik. Mbak Nii, pemilik kantin yang ramah dan selalu murah senyum, punya pendekatan yang menyatukan orang-orang dari berbagai jurusan dan profesi untuk berbagi ide. Awalnya, kantin ini hanya tempat mampir mahasiswa yang butuh suntikan kafein sebelum masuk kelas atau pegawai setelah pulang kerja, namun sekarang jadi semacam “ruang konsultasi” yang tidak resmi.
Bayangkan ini: seorang dosen dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam tengah kebingungan dengan sistem jaringan, dan seorang dari pustipd yang baru saja datang langsung menawarkan bantuan sembari menyeruput kopi panas. Tak lama kemudian, beberapa orang lain bergabung, dan diskusi berlanjut hingga tiba pada solusi yang ternyata bisa langsung diimplementasikan. Semua ini berkat suasana nyaman kantin Mbak Nii yang, meskipun simpel, tetapi dapat mendorong kolaborasi lintas jurusan.
Kopi Sebagai Penyambung Pikiran
Bagi mahasiswa TI, diskusi soal coding, networking, atau keamanan siber terkadang terasa berat jika dilakukan di ruang kelas atau lab komputer. Tapi, begitu diskusi berpindah ke kantin dengan secangkir kopi, semua jadi lebih ringan. Kopi Mbak Nii yang terkenal sedap – apalagi kopi hitamnya yang kental dan sedikit pahit – jadi penyambung pikiran yang mengalirkan ide-ide segar.
Kantin Mbak Nii Sebagai Hub Komunitas
Dari para petinggi kampus hingga mahasiswa baru, banyak yang akhirnya tahu bahwa jika ada masalah terkait sistem kampus, salah satu solusi tercepat adalah langsung ke kantin Mbak Nii. Kantin ini pun perlahan-lahan menjadi semacam hub komunitas di UINSA. Di sinilah mahasiswa, dosen, maupun pegawai bisa membahas tren teknologi terbaru, dosen bisa konsultasi soal aplikasi pembelajaran, atau para teknisi kampus bisa berbagi cerita tentang tantangan pekerjaan mereka.
Mbak Nii: Sang Pemersatu
Tak lengkap membahas kantin ini tanpa mengenal sosok Mbak Nii, sang pemilik kantin yang selalu sabar mendengarkan keluh kesah, termasuk soal TI. Mbak Nii, walaupun bukan ahli IT, sangat memahami peran kantinnya bagi mahasiswa dan dosen. Dengan senyum dan pelayanannya yang hangat, ia menyediakan tempat yang bukan sekadar tempat makan, tapi tempat untuk saling menginspirasi.
Kisah “IT, Kopi, dan Mbak Nii” ini adalah cerminan sederhana bahwa teknologi tak harus selalu diselesaikan di ruang rapat atau lab komputer. Terkadang, secangkir kopi dan obrolan santai lebih dari cukup untuk membuka jalan keluar. Di UINSA, Kantin Mbak Nii bukan sekadar kantin, tapi sudah menjadi ruang diskusi yang memungkinkan setiap orang menemukan solusi TI dengan suasana yang tak tertandingi.