
Bersama Dr. K. H. Miftah Faqih
(Ketua PBNU)
IJAZAH SANAD KEILMUAN: MENJAGA KEBERKAHAN ILMU DAN SPIRITUALITAS MAHASANTRI UIN SUNAN AMPEL SURABAYA
Surabaya, Kamis, 27 Februari 2025 – Dalam rangka menjaga kesinambungan sanad keilmuan, UIN Sunan Ampel Surabaya menggelar acara Ijazah Sanad Keilmuan untuk mahasantri semester 2 di Masjid Raya Ulul Albab UIN Sunan Ampel Surabaya.
Acara ini dihadiri langsung oleh Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kelembagaan, Kepala Pusat Ma’had al-Jami’ah, Para Dekan dan Wakil Dekan, Mahasiswa semester 2 yang berada di Kampus Ahmad Yani mengikuti secara langsung, sementara mahasiswa dari Kampus Gunung Anyar mengikuti melalui siaran langsung di kanal YouTube Ma’had UINSA TV dengan pendampingan dari Mu’allim dan Mu’allimah Ta’lim Ma’hadi.

Dalam kesempatan ini, K.H. Miftah Faqih menyampaikan tausiyah berharga bagi para mahasiswa, menekankan tiga prinsip utama dalam menuntut ilmu:
- Taat kepada Allah dan Rasul-Nya
- Menegakkan shalat dan menunaikan zakat
- Bersyukur atas nikmat Allah
Beliau menegaskan bahwa shalat bukan sekadar formalitas, tetapi harus dijalankan dengan penuh kesadaran. “Shalat bukan hanya untuk menggugurkan kewajiban, tetapi harus menjadi kebutuhan. Dengan shalat, kita sehat dan dapat mencegah perbuatan keji dan munkar (iqamah as-shalah),” tuturnya.
Selain itu, rasa syukur atas nikmat Allah harus diwujudkan dengan belajar yang tekun dan menjalani perkuliahan dengan serius. Sikap ini juga merupakan bentuk bakti kepada kedua orang tua.
Dalam tausiyahnya, KH. Miftah Faqih juga mengutip nasihat dari Kitab Wasayya karya Abu al-Hakim al-Iskandariy, yang menekankan pentingnya ketaqwaan dalam bentuk menjalankan perintah Allah, menjauhi larangan-Nya, berakhlak baik, dan menjaga hubungan baik dengan sesama hablun minan-nas.
Sebagai bentuk keberkahan, beliau memberikan Ijazah Sanad atas kitab tersebut kepada mahasiswa UINSA, dimana kitab tersebut memiliki nilai dan makna yang terkandung di dalamnya sangat mendalam.
Selain itu, beliau juga mengutip syair dalam Kitab Ta’lim, yang berbunyi:
“Tafaqqah fa inna al-ilma zainun li ahlihi…”
Maksudnya, mahasiswa harus belajar dengan maksimal, terutama pada semester 2 yang merupakan masa penting untuk mengumpulkan ilmu sebanyak mungkin. Beliau mengingatkan agar tidak malas dalam menuntut ilmu dan menanamkan sifat jujur serta ikhlas dalam belajar.
Sebagai tambahan, K.H. Miftah Faqih juga memberikan ijazah wirid, yaitu:
- Sanad ngaji Kitab Wasayya
- Wirid membaca Basmallah
- Membaca Bismillah 768 kali dalam sekali duduk (dari Syaikh Fadil, cicit Syaikh Abdul Qadir al-Jailani)
- Jika tidak mampu, dapat membaca Bismillah 41 kali
- Shalat jamaah lima waktu selama 40 hari tanpa putus
Barang siapa yang melaksanakan shalat berjamaah selama 40 hari tanpa terputus, maka segala hajatnya akan terpenuhi.
Acara diakhiri dengan doa bersama dipimpin oleh Dr. K.H. Miftah Faqih, menjadi tanda penutup acara yang penuh makna ini.
Dengan adanya acara ini, diharapkan para mahasiswa dapat mengamalkan ilmu dengan penuh keberkahan, menjaga sanad keilmuan, serta semakin mendekatkan diri kepada Allah melalui ibadah dan akhlak yang baik.


