UINSA Newsroom, Selasa (26/09/2023); Tak hanya dihadiri Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI, Prof. Dr. H. Nizar Ali, M.Ag., kegiatan ‘Akselerasi PTKNBH serta Akselerasi Pendirian Prodi dan Fakultas Kedokteran’ UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya sukses menghadirkan perwakilan masyayikh di Jawa Timur. Kegiatan ini digelar di Ruang Amphiteather Gedung Twin Towers UINSA Surabaya, Selasa, 26 September 2023.
Diantara perwakilan masyayikh yang hadir yakni KH. Moh. Hasan Naufal, S.H.I., M.Pd., dari Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo; Dr. KH. M. Wafiyul Ahdi Amanullah, S.H., M.Pd.I., Pondok Pesantren Tambakberas Jombang; KH. Abdul Wahid Harun, dari Ponpes Mambaul Hikam Sidoarjo; dan KHR Muhammad Nasih Aschal Pondok Pesantren Syaikhona Moh Kholil Bangkalan.
Dalam kesempatan ini, para perwakilan masyayikh di Jawa Timur tersebut sepakat menyampaikan apresiasi atas rencana pendirian Fakultas Kedokteran di UINSA Surabaya. Terutama inisiasi UINSA Surabaya dalam mengambil peran di bidang Epidemiologi Pesantren, yakni berkonsentrasi pada penanganan kesehatan di komunitas pesantren.
Gus Boy-panggilan akrab KH. Moh. Hasan Naufal, S.H.I., M.Pd.- menyampaikan, bahwa rencana pendirian fakultas kedokteran di UINSA Surabaya, merupakan langkah yang sangat berarti bagi pesantren. Tidak hanya bagi internal pesantren, namun juga lingkungan sekitar pesantren yang sudah dibangun di seluruh Indonesia.
Hal itu dikuatkan dengan penuturan Gus Wafi-panggilan akrab Dr. KH. M. Wafiyul Ahdi Amanullah, S.H., M.Pd.I.- bahwa adanya varian keilmuan baru yang dimiliki UINSA Surabaya diharapkan dapat menjadi pilihan bagi lulusan pesantren.
“Dengan adanya program dari UINSA, terkait dengan pembukaan fakultas kedokteran apalagi dengan epidemiologi pesantren, saya kira ini sangat potensial,” tegas Gus Wafi, terutama seiring dengan semakin bertambahnya jumlah santri di Jawa Timur.
Gus Bahrun-panggilan akrab KH. Abdul Wahid Harun- juga menyampaikan hal serupa, bahwa jumlah santri yang banyak khususnya di Jawa Timur diharapkan mampu berkiprah di segala lini. Bersamaan dengan rencana pendirian Fakultas Kesehatan di UINSA, Gus Bahrun juga berharap adanya sinergi dengan pesantren lewat program magang di Poskestren (Pos Kesehatan Pesantren).
Dalam kesempatan berikutnya, Ra Nasih-panggilan akrab KHR Muhammad Nasih Aschal-menegaskan, bahwa sudah menjadi harapan besar pesantren agar UINSA bisa membuka Fakultas Kedokteran. Alasan yang paling mendasar, menurut RA Nasih, bahwa Fakultas Kedokteran yang telah ada saat ini masih belum merepresentasikan bagaimana Pendidikan itu bisa mengarah pada sesuatu yang riil. “Saya cukup senang, cukup bangga, dengan akan dibuka Fakultas Kedokteran di UINSA Surabaya,” pungkas Ra Nasih.
Rektor UINSA, Prof. Akh. Muzakki, M.Ag., Grad.Dip.SEA., M.Phil.Ph.D., menanggapi apresiasi dan harapan dari perwakilan masyayikh Jawa Timur tersebut menyampaikan, bahwa epidemiologi pesantren yang sedang dibangun UINSA Surabaya, tidak sekedar bicara soal ‘Gudik’ (kudis, red). “Ini soal bagaimana membangun mental baru, dalam menjaga kesehatan komunitas pesantren,” tegas Prof. Muzakki. (Nur/Humas)
Penulis dan Redaktur: Nur Hayati
Foto: Tim Humas