Berita

UINSA Surabaya_ Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) adakan program pendidikan politik untuk guru ngaji dan guru madrasah diniyah di Dinas Pendidikan Kabupaten Bangkalan, Sabtu (30/9/2023).

Pendidikan politik ini merupakan hasil kerjasama antara FISIP UIN Sunan Ampel Surabaya dengan Pemerintah Kabupaten Bangkalan yang diwakili Dinas Pendidikan Kabupaten Bangkalan. Kegiatan pendidikan politik ini dibagi ke dalam empat kelas yang diisi oleh narasumber-nasambur berlatar belakang dosen.

Menurut Wakil Dekan III FISIP, Dr. Moh. Syaeful Bahar, M.Si, pemilihan lokasi di Bangkalan  sebagai tempat pendidikan politik ialah; Pertama, karena alasan kesejarahan, bahwa Kabupaten Bangkalan adalah tempat Ulama besar (Syekh Muhammad Holil Bin Abdul Latip) yang menginspirasi perjuangan kemerdekaan Indonesia. Kedua, karena dukungan Dinas Pendidikan Kabupaten Bangkalan yang antusias menyambut program pendidikan politik bagi guru ngaji dan guru madrasah. Menurutnya, guru ngaji dan guru madarasah seharusnya tidak hanya dituntut mengetahui urusah agama, tetapi juga dituntut melek terhadap urusan politik.

Sementara itu, Dr. Agus Sugianto Zein, S.Pd., M.Si, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bangkalan mengatakan, bahwa pendidikan politik bagi guru ngaji dan guru madrasah merupakan agenda peningkatan literasi politik bagi masyarakat Bangkalan yang tujuannya ialah mendapatkan pengetahuan dan pemahaman yang utuh tentang politik. Menurutnya, di Kabupaten Bangkalan ada 9.000 guru ngaji dan guru madarasah diniyah tetapi yang dipilih hanya 80 orang. Harapannya dari 80 guru ngaji dan guru madrasah ini akan ada transfer pengetahuan (knowlage) kepada keluarga dan masayarakat sekitar. “minimal bisa mempengaruhi ke lingkungan keluarga, kemudian berkembang luas ke lingkungan sekitar, bahkan mungkin harapannya, guru ngaji bisa mentrafer pengetahuan secara luas” terangnya.

Dekan FISIP, Prof. Dr. H. Abd Chalik, M.Ag memberikan sambutan dengan memaparkan tentang dua teori yang mempengaruhi kehidupan masyarakat di seluruh dunia. Pertama teori yang menyatakan bahwa yang mengendalikan dunia ini adalah ekonomi. Kedua, teori yang mengatakan bahwa dunia ini dikendalikan oleh politik. Pertanyaanya, manakah yang paling mempengaruhi ?. Saya kasih ilustrasi, beberapa negara di Timur Tengah seperti di Syiria, Irak dan Tunisia dan sekitarnya, dulu kawasan tersebut merupakan negara yang mengalami peningkatan ekonomi yang cukup pesat,  tetapi dalam hitungan tahun bahkan bulan, ekonomi yang telah dibangun selama berpuluh-puluh tahun hancur seketika akibat terjadi instabilitas politik. Sekarang juga tengah terjadi di negara teluk seperti Qatar, Bahrain, Oman dll, yang hari ini menikmati puncak kejayaan ekonomi dan menjadi negara kuat.

“ Semoga tidak terjadi hal serupa, seperti  peristiwa Arab Spring yang pernah terjadi di tahun 2011, karena harus disadari politik sangat berpengaruh terhadap struktur ekonomi negara” terangnya

Mengakhiri sambutannya, Prof. Dr. H. Abd Chalik, M.Ag menyampaikan bahwa kegiatan pendidikan politik ini sangat penting bagi para guru ngaji dan guru madarasah agar memiliki kesadaran tentang pentingnya mengetahuan politik.