Melibatkan dosen, Endang Wahyuni, S.Ag, M.Psi, dan beberapa perwakilan Dewan Ekskutif Mahasiswa (DEMA FPK) dan Senat Mahasiswa (SEMA FPK), pemetaan di Desa Sidokepung pun berjalan dengan lancar.
Tim relawan FPK UINSA dengan sigap mendata kebutuhan setiap masyarakat Desa Sidokepung dari sisi psikologis pasca trauma. Terdapat beberapa warga yang merasa trauma pasca bencana angin puting beliung yang memporakporandakan tempat tingal mereka. Beberapa perasaan yang dirasakan, yaitu takut ketika melihat awan hitam karena teringat dengan fenomena angin puting beliung.
“Jadi ada salah satu anak yang merasa trauma ketika melihat hujan turun dan awan gelap. Ia langsung teringat kembali dengan dengan angin puting beliung yang merobohkan rumah, pohon, dan bangunan sekitar. Takutnya, jika tidak segera ditangani akan semakin parah dan dapat berlanjut sampai dewasa nanti” ujar Wiznu, Ketua DEMA FPK yang ikut sebagai relawan.
Setelah menggali informasi dengan teliti dan seksama, FPK UINSA berusaha untuk menganalisis jenis intervensi yang tepat guna menanggulangi masalah psikologis dari masyarakat Desa Sidokepung, Buduran.
Rencana yang akan dilakukan adalah membuat trauma healing pada korban yang mengalami trauma akibat bencana tersebut. Harapannya, kegiatan ini dapat memberikan menfaat dan membantu meringankan kesulitan yang dialami oleh korban bencana angin puting beliung di Desa Sidokepung. (AYD, DEW)
