Surabaya (Kamis, 15 Desember 2022), Alumni Lembaga Kursus dan Pelatihan Indonesian Hypnosis Centre (IHC) yang dikenal dengan KITA IHC Surabaya, yang terdiri dari Karwati, S.Sos.,CHt. (Anggota Ditlantas Polda Jatim), Dr. Arif Ainur Rofiq,S.Sos.I.,M.Pd.,Kons.,CHt. (Dosen Prodi BKI UINSA dan Ketua Umum Ikatan Konselor Indonesia PD Jatim), Budi Hariyanto,CHt.(Praktisi), Hindari Soeshantono, S.H, S.E, M.H, CHt.(Praktisi), dan Diah Wulandari,CHt.(Praktisi). Memberikan pelayanan Hypnotherapy pada mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam (BKI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Amppel Surabaya. Mahasiswa Prodi BKI dengan berbagai macam beban belajar, beban sosial, psikologis bahkan dari lingkungan keluarga menjadikan mahasiswa sangat rentan terhadap stres. Kondisi stres yang terus menerus dialami oleh mahasiswa dapat menjadi salah satu faktor timbulnya masalah kesehatan mental. Seperti, depresi, gangguan kecemasan dan kemarahan.
Hal ini, berdampak pada penurunan prestasi akademik, perpanjangan studi dan tingginya angka drop out. Hipnoterapi merupakan salah satu terapi yang dapat dipergunakan untuk mereduksi pemikiran negatif lebih kearah positif. Terapi ini mampu menjadikan mahasiswa merasa lebih baik dan lebih positif dalam menjalankan pendidikannya. Terapi ini dapat membantu banyak orang untuk dapat menjalani kehidupan dengan baik. Pelayanan yang diberikan kepada mahasiswa Prodi BKI bertujuan untuk menjadikan mahasiswa mampu untuk mengatasi permasalahan yang dialaminya.
Edukasi tentang Hipnosis dan Hypnotherapy, juga diberikan kepada mahasiswa sebelum diberikan layanan terapi. Secara bergantian para terapis menjelaskan kepda mahasiwa, bahwa mahasiswa tidak perlu takut dengan Hipnosis, karena hipnosis adalah proses yang ilmiah dalam sejarahnya diperkenalkan pertama kali oleh Dr. James Braid untuk menggambarkan praktek pengobatannya, yang menggunakan kekuatan sugesti untuk menyembuhkan pasien pada tahun 1843. Selama ini masih banyak orang yang menyalah-pahami apa itu hipnotis. Umumnya orang masih menganggap hipnotis itu adalah ilmu hitam yang digunakan untuk kejahatan. Terlebih lagi, begitu banyak tindak kejahatan jalanan yang mengatasnamakan hipnotis. Untuk memahami hal ini, mahasiswa mesti tau perbedaan antara hipnotis dengan hipnosis. Apa yang selama ini kita anggap sebagai keilmuan hipnotis sebenarnya adalah hipnosis. Apa bedanya antara hipnotis dan hipnosis?, Hipnosis adalah (ilmu) proses menembus pikiran bawah sadar seseorang. Sementara hipnotis adalah orang yang punya keahlian hipnosis dan melakukan proses hipnosis kepada seseorang.
Kesalahpahaman yang banyak orang lakukan. Mereka mengira bahwa hipnotis/hipnosis berarti menguasai kesadaran seseorang, dan hanya untuk menguasai kesadaran seseorang saja. Faktanya, tidaklah begitu. Hipnosis sama sekali tidak membuat orang kehilangan kesadaran. Sehingga literally tidak bisa dipakai untuk kejahatan.
Penggunaan hipnosis juga bukan hanya untuk hiburan, membuat orang lupa nama, dan lain sebagainya. Hipnosis tidak menghilangan kesadaran,dan digunakan untuk banyak hal. Termasuk diantaranya adalah untuk Terapi yang disebut dengan Hypnotherapy.
Hypnotherpy akan mengungkap masalah orang dari dasar pikiran bawah sadarnya, sehingga tuntas akar masalahnya, dan setelah diberikan layanan Hypnotherapy mahasiswa dapat terbebas dari mental block, dapat menjalani aktivitas sehari-hari dengan baik (tutur Karwati, memberikan penjelasannya).
Kaprodi BKI FDK UINSA, Mohamad Thohir, S.Pd.I., M.Pd.I., yang turut membersamai kegiatan ini, menyampaikan terima kasih atas kehadiran dan layanan Hypnotherapy oleh Alumni IHC pada mahasiswa BKI. Lebih lanjut beliau berharap para mahasiswa juga dapat belajar Hipnosis dan Hypnotherapy mengingat keilmuan mereka juga terdapat materi Hypnotherapy dalam teori-teori konseling dan psikoterapi (imbuhnya). ARF77