Berita

UINSA Newsroom, Kamis (26/01/2023): Direktur Jendral Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, Prof. Dr. H. Muhammad Ali Ramdhani, S.TP., M.T., hadir sebagai narasumber di tengah-tengah dosen dan pejabat UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya. Acara bertajuk, ‘Briefing Desain Pengembangan Pendidikan Tinggi Islam’ ini diselenggarakan pada Kamis, 26 Januari 2023 di ruang sidang lantai 9 Tower Teungku Ismail Yakub UINSA Kampus A. Yani Surabaya.

Rektor UINSA dalam sambutan menyampaikan terkait pengelolaan kampus selayaknya corporate. Semua pejabat UINSA harus mengubah mindset mengelola kampus yaitu bekerja sesuai target terutama target pendapatan per tahun.

Di tengah bekerja mencapai target, Rektor UINSA mengatakan, harus ada healing lan waspodo. Maksudnya bekerja santai tetapi tetap hati-hati. Selain itu, Rektor juga dengan tegas akan menerapkan One Semester One Article yang ditujukan kepada seluruh dosen yang ada di UINSA.

“Dengan adanya rumah publikasi kami akan melakukan One Semester One Article,” tegas Prof. Akh. Muzakki, M.Ag., Grad.Dip.SEA., M.Phil., Ph.D.

Senada dengan Rektor UINSA, Prof. Ali Ramdhani selaku narasumber dalam pemaparannya juga menekankan, bahwa seluruh pejabat kampus terutama dosen harus membuka pikiran atas hal-hal baru (open minded). Karena kemampuan adaptasi dalam menyerap sesuatu yang baru, menurut Dirjen Pendis, sangat dibutuhkan untuk tetap bertahan agar tidak ketinggalan zaman.

“Seluruh spesies di dunia ini akan punah sepintar apapun dia kecuali, dia mampu beradaptasi dengan cepat. Saya mengajak bapak ibu semuanya untuk terus belajar akan hal baru dan jangan lupa untuk mengajak mahasiswa kita untuk beradaptasi akan hal-hal baru,” ucap Prof. Ali Ramdhani.

Pada sesi tanya jawab Dekan Fakultas Psikologi dan Kesehatan (FPK), Dr. Phil. Khoirun Niam melontarkan pertanyaan kepada Dirjen Pendis tentang kata kunci yang harus UINSA punya untuk tetap bertahan dan tidak punah dalam bentuk seperti apa sehingga bisa dipersiapkan lebih matang.

“Saya ambil contoh Google Corporate sekarang tidak menerima lagi orang bergelar Bachelor atau gelar akademik lainnya. Namun, yang dibutuhkan adalah sertifikasi kemampuan atau keahlian yang dimiliki. Maka dari itu, ibu bapak dosen dalam mengajar mahasiswa harus menggunakan IT (Information and Techonology) supaya bisa mengembangkan pola pikir dan kemampuan mahasiswa,” jelas Prof. Ali Ramdhani.

Selain itu di akhir acara, Dirjen Pendis juga dengan lugas menyampaikan kalimat klimaks motivasi yang dikutip dari Ir. Soekarno. “Jika anda ingin berjalan cepat maka berjalanlah sendirian, tapi jika anda ingin melakukan perjalanan panjang maka mari bergandengan tangan. Bapak/Ibu pendidikan adalah perjalanan panjang, maka ayo kita bergandengan tangan,” tegasnya.

Acara ini dihadiri Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kelembagaan, Prof. Dr. H. Ali Mudlofir, M.Ag.; Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan, Prof. Dr. Hj. Wiwik Setiyani, M.Ag.; Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Prof. Abdul Muhid, M.Si., dan sekitar 120 undangan lainnya yang terdiri dari Dekan, Wakil Dekan, Kabiro, Koordinator Lembaga, serta Kepala Sub Unit pada UINSA Surabaya. (Irm/Magang22)