Dalam sebuah kisah penuh inspirasi, Nur Mujahadah Khoiriyah, yang akrab disapa Ai, menceritakan perjalanan super memorable-nya bersama MORA Overseas Student Mobility Awards (MOSMA). Bagi seorang mahasiswa tahun ketiga yang tengah menempuh studi Hubungan Internasional di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (FISIP UINSA) ini, kisahnya menjadi lambang kemenangan atas tekad meraih mimpi.
Dengan determinasi para pendaki Gunung Bromo dan para nelayan di Pelabuhan Pasuruan yang mengalir di nadinya, Ai mewujudkan esensi dari ketekunan. Pengembaraan Ai memenangkan beasiswa MOSMA merupakan bukti dari persiapannya yang cermat dan komitmennya untuk pantang menyerah. Mulai dari mengatasi rintangan administratif hingga mengasah kemampuan wawancaranya, Ai memulai perjalanan lintas batas negaranya dengan tekad yang bulat.
Saat berhasil menapakkan kakinya di tanah Amerika, petualangan besar Ai dimulai. Sebuah perjalanan yang sarat dengan peleburan budaya dan perluasan wawasan akademis. Di tengah-tengah kehidupan Amerika yang asing baginya, dari jalan-jalan yang ramai di Rochester hingga keagungan Air Terjun Niagara, Ai menikmati setiap momen dengan antusiasme tinggi dan keingintahuan yang membara.
Lingkungan akademis Rochester Institute of Technology (RIT) menjadi tempat di mana kehausan Ai akan pengetahuan menemukan resonansi dalam nuansa yang dinamis di ruang kelas dan di bawah bimbingan langsung para profesor. Di sana, ia mempelajari seluk-beluk ekonomi mikro hingga menjelajahi beragam mata kuliah yang baru bagi seorang mahasiswa FISIP UINSA. Mata kuliah seperti Circular Entrepreneurship, Language Analysis & Accuracy, Interaction, dan Academic Discourse in Context yang diikutinya di RIT menjadi cerminan atas eksplorasi intelektual sekaligus saksi atas pertumbuhan pribadi Ai.
Namun, di luar batas-batas buku teks dan ruang kuliah, pengembaraan MOSMA yang dilalui Ai memberikan pelajaran yang amat berharga tentang rasa syukur, kemampuan beradaptasi, dan pencarian jati diri. Mulai dari menikmati kehangatan makan malam Thanksgiving hingga mempelajari seni Bahasa Isyarat Amerika, keterlibatan langsung Ai di dalam budaya Amerika menjadi bukti atas keingintahuan yang tinggi dan adaptive capacity yang dimilikinya. Kembali ke tanah air, Ai kini tampil sebagai global citizen dengan semangat yang lebih besar untuk semakin terlibat secara global.
Dari kisah perjalanan MOSMA yang disampaikan oleh Ai, kita melihat betapa pendidikan internasional tidak hanya menjadi sarana eksplorasi diri, namun juga memiliki kekuatan transformatif yang amat berarti bagi generasi muda. Ai tidak hanya berkesempatan untuk memperluas cakrawala akademisnya, tetapi juga berhasil pulang dengan menumbuhkan suatu pemahaman yang lebih dalam tentang dirinya sendiri dan dunia di sekelilingnya. (WD)