Sidoarjo – (30/08/2023) Keterkaitan antara perubahan iklim dengan kesehatan mental yang jarang dibahas oleh masyarakat justru dijadikan isu penting oleh narasumber pada ICOSHPRO 2023. Dengan bangga, Fakultas Psikologi dan Kesehatan mengundang beberapa narasumber hebat untuk memberikan materi terkait kesehatan, baik mental maupun fisik.
Narasumber pertama adalah Dr. Jamilah Hanum Abdul Khayiom seorang pengajar berkebangsaan Melayu. Menurutnya, untuk menjaga kesehatan mental, tidak hanya dari diri sendiri, namun bisa juga melalui pendekatan suatu komunitas. Salah satunya ialah Psikospritual Islami, atau bisa dideskripsikan sebagai sebuah Program Enneneniritual Kerohanian Islam untuk Pencegahan dan Penatalaksanaan Masalah Kesehatan Mental. “Ada beberapa jenis pendekatan melalui komunitas yang bisa dijadikan sebagai dukungan lokal atau luar yang bertujuan untuk melindungi atau meningkatkan kesejahteraan psikososial.” Tuturnya.
Dosen Program Magister di Departement of Psychology, International Islamic University, Malaysia itu juga menjelaskan beberapa keterkaitan antara perubahan iklim dan kesehatan, terutama peningkatan suhu global dengan kesehatan mental individu. Sebagai contoh, apabila di suatu daerah sedang terjadi bencana ataupun musibah maka sudah pasti keadaan akan menjadi kacau dan mengancam kesehatan, baik dari fisik maupun batin. Apabila individu menyaksikan perubahan terhadap lanskap dan ekosistem yang buruk maka kecemasan, emosi yang memburuk, dan duka yang terus menerus pun menjadi tak terhindarkan.
Segera setelah materi pertama tuntas, senyuman terukir di wajah wanita berkacamata itu tatkala memberikan “Islamic Spiritual Enhancement Module” kepada Dr. Lufiana M.Si. selaku Kepala Prodi Psikologi UINSA.
Narasumber yang kedua yakni Dr. Imran Agus Nurali Sp.KO. Pria yang menjabat sebagai Konsil Kedokteran Indonesia tersebut memaparkan pengaruh pemanasan global serta penipisan ozon terhadap kesehatan. Salah satu contoh pemanasan global ialah kekeringan, hal itu bisa mengakibatkan berbagai macam penyakit yang tak diinginkan, seperti; infeksi saluran pernafasan atas atau asma, dehidrasi, kelaparan dan kekurangan gizi, bahkan bisa memperburuk tingkat depresi individu. Kekeringan ini dapat disebabkan oleh penyimpangan iklim, gangguan keseimbangan hidrologis, dan kekeringan agronomis.
Pria berbatik itu menyampaikan bahwa ada beberapa komponen yang memengaruhi kesehatan kita. Komponen-komponen yang dimaksud ialah genetik/keturunan sebanyak 5%, fasilitas kesehatan (dokter, prasarana) optimalnya sebanyak 20%, lingkungan sebanyak 45%, juga perilaku sebanyak 30%.
Akhir acara, kedua narasumber memberikan beberapa patah kata untuk acara ini. Dr. Jamilah Hanum Abdul Khaiyom membagikan kesannya dengan mengatakan, “This is a very good event of UIN Sunan Ampel Surabaya because once we organize this kind of event, people from different sector elaborate with each other to transfer some knowledge and hopefully this will make us to getting know more about psychology and health issues.”
Adapun Dr. Imran Agus Nurali Sp.KO. menuturkan bahwa, “ICOSHPRO ini bagus sekali karena tema yang diambil bisa lintas kesehatan antara psikologi dengan gizi yang berkaitan satu sama lain. Harapannya, semoga mahasiswa kedepannya bisa lebih mengembangkan baik dari sektor psikolog ataupun gizi.”
Di penghujung acara, para dosen FPK memberikan cinderamata kepada para narasumber undangan. Semoga Fakultas Psikologi dan Kesehatan bisa tetap menjalin hubungan baik dengan para narasumber, dan acara International Conference rutin dilaksanakan setiap tahunnya.
Writer: Najwa Laska Halqi
Editor: Ayda Zaqiyatunnisa