
Pada Jumat, 28 Februari 2025, pemerintah resmi menetapkan 1 Ramadhan 1446 Hijriah jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025. Keputusan ini disampaikan melalui sidang isbat yang digelar oleh Kementerian Agama RI. Penetapan ini menjadi kabar gembira bagi umat Islam di seluruh Indonesia yang telah menantikan datangnya bulan suci penuh berkah tersebut. Seperti umat Muslim lainnya, warga SMPN 3 Peterongan turut menyambut Ramadhan dengan penuh antusias. Selain menjalankan ibadah puasa selama satu bulan penuh, sekolah ini memanfaatkan momentum Ramadhan untuk memperdalam nilai-nilai keagamaan dan meningkatkan wawasan peserta didik.
Salah satu kegiatan unggulan yang diselenggarakan adalah Mengaji Ramadhan, yang melibatkan seluruh siswa, guru, dan staf sekolah. SMPN 3 Peterongan semakin menyemarakkan suasana Ramadhan. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk memperkuat pemahaman agama, tetapi juga menciptakan suasana kebersamaan yang khusyuk di lingkungan sekolah. Dengan semangat kebersamaan tersebut, SMPN 3 Peterongan berharap dapat menjadikan bulan suci ini sebagai momen untuk memperbaiki diri dan mempererat hubungan antar warga sekolah. Ramadhan tahun ini juga menjadi waktu refleksi bagi warga SMPN 3 Peterongan untuk menjalankan ibadah dengan lebih baik. Selain menahan lapar dan dahaga, bulan ini mengajarkan pentingnya kesabaran, kepedulian sosial, dan introspeksi diri. Pelaksanaan Ngaji Ramadhan dilaksanakan mulai tanggal 02-09 Maret 2025. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan jenjang, yaitu kelas VII putri bertempat di lapangan indoor, kelas VII putra di Aula 2, kelas VIII putri di Aula 1, dan kelas VIII putra di Aula 3. Sementara itu, pada tanggal 02-05 Maret 2025 kelas IX tidak mengikuti kegiatan karena sedang melaksanakan pendalaman materi untuk ujian pondok.

Kegiatan Ngaji Ramadhan dilaksanakan dengan menggunakan kitab Safinatun Najah (kelas VII & VIII) dan Bidayatul Hidayah (kelas IX). Adapun mahasiswa MBKM FTK UINSA juga turut andil dalam kegiatan ini, semua mahasiswa dialokasikan ke masing-masing jenjang untuk membantu dalam pengawasan maupun pengisian materi. Secara keseluruhan, pelaksanaan hari pertama berjalan dengan lancar. Kehadiran mahasiswa MBKM FTK UINSA sangat membantu dalam mengorganisasikan peserta didik, sehingga kegiatan mengaji Ramadhan dapat berlangsung tertib dan kondusif.
Kegiatan mengaji Ramadhan memiliki pembahasan yang berbeda di setiap harinya. Dimulai dengan materi akidah, kemudian dilanjutkan dengan beberapa materi lain diantaranya yaitu materi bersuci (thaharah) meliputi wudhu dan tayamum, materi sholat meliputi sholat wajib dan sunnah, materi adab berpuasa, BTQ (Baca Tulis Qur’an), dan imlak (menulis Al-Qur’an). Keterlibatan mahasiswa MBKM FTK UINSA tidak hanya membantu mengorganisasi peserta didik agar kegiatan berjalan tertib, tetapi juga membimbing secara langsung proses praktik dan turut menilai keterampilan peserta didik dalam melaksanakan praktik. Kehadiran mahasiswa MBKM FTK UINSA memberikan dampak positif yang besar karena mampu menciptakan suasana belajar yang lebih aktif, mendukung proses pembelajaran secara personal, serta memperkuat kolaborasi antara tenaga pengajar, peserta didik, dan juga mahasiswa MBKM.
Pada setiap kegiatan mengaji Ramadhan, ustadz dan ustadzah membimbing peserta didik untuk membaca, memaknai, dan memahami isi kitab yang dikaji (Safinatun Najah & Bidayatul Hidayah). Sedangkan mahasiswa MBKM FTK UINSA ikut andil dalam kegiatan praktik, mulai dari praktik berwudhu, tayamum, sholat, BTQ, dan imlak. Kami memastikan setiap peserta didik memahami dan melaksanakan praktik dengan benar. Mahasiswa MBKM FTK UINSA tidak hanya bertindak sebagai pendamping, tetapi juga sebagai fasilitator yang menjembatani antara materi kitab dan praktik di lapangan.
Praktik wudhu dilaksanakan pada hari kedua yang berlokasi di musholla sekolah, tempat wudhu sekolah, dan IC (Islamic Center) dengan pendampingan oleh mahasiswa MBKM. Kami membantu mengorganisasikan peserta didik agar kegiatan berjalan tertib, membimbing secara langsung proses praktik, dan turut menilai keterampilan peserta didik dalam melaksanakan wudhu. Pada hari berikutnya, kami mendampingi pelaksanaan praktik tayamum. Kami membantu menjelaskan kembali langkah-langkah tayamum kepada peserta didik yang masih kebingungan serta turut mengevaluasi pelaksanaan praktik dengan penuh kesabaran dan ketelatenan. Keterlibatan aktif mahasiswa MBKM menjadi salah satu faktor pendukung kelancaran dan efektivitas kegiatan mengaji Ramadhan di hari ketiga ini.


Praktik sholat dilaksanakan pada hari keempat, mahasiswa MBKM FTK UINSA kembali terlibat aktif dalam kegiatan dengan memberikan penilaian terhadap gerakan dan bacaan yang dilakukan, serta mengarahkan dan mendampingi peserta didik dalam praktik sholat. Para mahasiswa menjamin peserta didik benar-benar memahami dan mampu melaksanakan sholat secara tertib dan terarah.
Selain mendampingi dan mengorganisasikan peserta didik, mahasiswa MBKM FTK UINSA juga diberi kesempatan untuk menyampaikan materi haid dan juga materi imlak. Materi haid disampaikan pada peserta didik kelas VIII putri di hari ketiga. Ketika penyampaian materi, peserta didik putri begitu antusias menyimak dan juga mengajukan beberapa pertanyaan. Sedangkan materi imlak disampaikan juga pada kelas VIII putri, namun pada hari berikutnya. Penyampaian materi oleh mahasiswa MBKM disambut dengan antusias dan peserta didik menyimak dengan seksama penjelasan materi yang disampaikan. Kemudian dilanjutkan dengan pendampingan praktik imlak/BTQ (Baca Tulis Al-Qur’an). Dalam hal ini keterlibatan mahasiswa MBKM FTK UINSA sangat penting dalam menciptakan suasana belajar yang kondusif, interaktif, dan lebih menyenangkan.


Kegiatan mengaji Ramadhan pada hari keenam dan ketujuh dilaksanakan dengan mekanisme yang hampir sama seperti hari-hari sebelumnya. Seluruh jenjangnnya tetap mengikuti kegiatan di lokasi yang telah ditentukan, dengan pendampingan dari ustadz, ustadzah, serta mahasiswa MBKM FTK UINSA. Pada dua hari tersebut, materi untuk kelas VII dan VIII difokuskan pada BTQ/Imlak yang meliputi penulisan dan pelafalan surat-surat pendek, yaitu Al-Fatihah, Al-Ikhlas, Al-Kautsar, dan Al-Ma’un. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca dan menulis ayat-ayat Al-Qur’an dengan baik dan benar. Peserta didik diminta untuk menyalin ayat-ayat tersebut serta melafalkannya di hadapan pendamping. Sementara itu, kelas IX mempelajari kitab Bidayatul Hidayah dengan fokus pada materi Adab Berpuasa. Ustadz dan ustadzah memandu pemaknaan kitab, membahas tata krama serta nilai-nilai yang harus dijaga selama menjalankan ibadah puasa. Mahasiswa MBKM FTK UINSA turut mendampingi jalannya kegiatan dengan membantu memantau proses BTQ, membimbing penulisan ayat, serta berdiskusi bersama peserta didik terkait materi adab puasa.
Dengan demikian, Partisipasi mahasiswa MBKM FTK UINSA dalam program Ngaji Ramadhan selama tujuh hari berturut-turut berkontribusi signifikan terhadap optimalisasi pelaksanaan kegiatan, khususnya dalam aspek ketertiban, kedisiplinan, dan pemahaman peserta didik. Kegiatan ini diorientasikan untuk memperkuat keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT melalui peningkatan kesadaran spiritual, komitmen beribadah, serta internalisasi nilai-nilai akhlak mulia.