Mahasiswa Studi Agama-Agama UIN Sunan Ampel Surabaya (UINSA) mengadakan kunjungan media ke kantor Redaksi Harian Surya di jalan Rungkut Industri III no. 68-70, Surabaya, Jumat (9/12/2022).
Dalam kunjungan tersebut, sebanyak 30 Mahasiswa Studi Agama-Agama UINSA yang didampingi Khalimatu Nisa selaku dosen mata kuliah Jurnalisme Damai diterima langsung oleh Adrianus Adhy selaku Digital Manager Surya. Dalam kesempatan tersebut, ia memaparkan tentang sejarah dan perkembangan koran lokal tersebut secara singkat. Ia menjelaskan bahwa Harian Surya tidak sekadar memproduksi media cetak tetapi juga menghidupi portal online surya.co.id. Harian Surya menjadi bagian jaringan media Tribun Network di bawah Kompas Media Group. Jejaring media ini mencakup banyak daerah di Indonesia, tak terkecuali di Jawa Timur yang meliputi Tribun Jatim, Tribun Madura, Tribun Mataraman, Surya Online dan Surya Malang.
“Pergeseran perkembangan media cetak kami respon dengan menghadirkan media online yang mengedepankan akses dan kecepatan sejak 2010. Mohon doanya semoga pembangunan kantor redaksi di Malang lekas rampung.” tutur Adhi dalam forum sharing session di Ruang Rapat Surya Surabaya.
Adhi melanjutkan, media cetak dan media online punya karakteristik sendiri. Menurutnya, keduanya tidak bisa dibandingkan. Pembaca koran umumnya adalah orang-orang yang telah berlangganan dalam jangka waktu lama. Mereka membaca aneka berita yang disajikan di koran. Sementara, karakter pembaca situs berita online adalah mereka yang menginginkan informasi secara cepat dan sekilas. “Dalam sehari, oplah Harian Surya mencapai 25.000 eksemplar di area Surabaya. Sementara Surya Online bisa menggaet 100.000 pembaca dalam sehari dari berbagai penjuru tanah air. Dua hal ini saling melengkapi satu sama lain.”
Sebagai koran lokal, Harian Surya berfokus pada isu-isu yang menyangkut lokalitas. Selain mengangkat peristiwa dan fenomena yang terjadi di Surabaya dan sekitarnya, Surya juga mengangkat relevansi isu nasional di tingkat daerah. Pada platform digital yang menuntut kecepatan lebih, Surya Online melakukan pendekatan berbeda. Demi menayangkan berita sesegera mungkin, redaksi tidak menuntut peliputan mendalam secara cover both side. Tanggapan dan klarifikasi atas suatu berita disusulkan kemudian. Hal ini tentu membawa konsekuensi tersendiri.
Sebelum mengakhiri forum diskusi tersebut, Adhi menunjukkan tahapan teknis pemberitaan online mulai dari peliputan, pengiriman naskah, penyuntingan, penayangan, hingga analisis traffic. “Dapat dilihat bahwa kami menggunakan tools yang kredibel dan analitik yang akurat, sehingga pemberitaan dapat kita prioritaskan yang memiliki reach dan engage baik secara data.” ungkap Adhi selaku Digital Manager Surya dalam memaparkan strategi pemberitaan Surya Online.
Mahasiswa selanjutnya diajak menuju ruang redaksi dan dapur jurnalistik dengan berbagai ‘alat masak’ pemberitaan di antaranya green screen area, monitoring area, sampai studio podcast yang menjadi aset redaksi Surya dan Tribun Jatim dalam memproduksi sebuah berita.
Mahasiswa Studi Agama-Agama menengok dapur redaksi Harian Surya.
Redaksi Harian Surya dan Mahasiswa Mata Kuliah Jurnalisme Damai Prodi Studi Agama-Agama berfoto bersama.
Kunjungan ini diakhiri dengan sesi podcast tentang kehidupan mahasiswa secara daring maupun luring dan dilanjutkan sesi foto bersama dengan tim redaksi Surya seperti Cindy, Septy dan Akira di Lobby Kantor Redaksi Surya. “Saya berharap kunjungan kali ini berkesan bagi mahasiswa untuk menunjang semangat memproduksi konten-konten perdamaian dalam linimasa media massa,” pungkas Khalimatu Nisa selaku dosen pendamping sekaligus pengampu mata kuliah Jurnalisme Damai. [M. Ridwan Hidayat – Mahasiswa Semester 5 Prodi Studi Agama-Agama FUF UINSA]