FDK UINSA Newsroom, Selasa (5/9/2023); Persaingan dunia kerja saat ini menuntut program studi memberikan bekal lebih kepada mahasiswa agar mempunyai softskill yang mampu bersaing ketika sudah lulus kelak. Hal itulah yang disadari oleh Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (FDK UINSA). Untuk memberikan bekal lebih kepada mahasiswa, Prodi Ilmu Komunikasi mengadakan Praktik Pengembangan Kompetensi Wirausaha Kreatif Sosial dengan menghadirkan dua praktisi di bidangnya, pada Senin (4/9).
Dua praktisi yang dihadirkan adalah Erwin Djunaedi, S.S., founder Komunitas Malam Museum dan Jogja Walking Tour serta Anifatul Jannah, S.I.Kom., M.A., founder MBC Indonesia dan Koordiantor Nasional AIS Nusantara. Keduanya menyampaikan materi dihadapan 130 mahasiswa semester 5 Prodi Ilmu Komunikasi di Aula FDK UINSA.
Acara dibuka dengan sambutan Ketua Prodi Ilmu Komunikasi, Muchlis, S.Sos., M.Si. Pada kesempatan tersebut Muchlis, S.Sos., M.Si. menyampaikan bahwa acara ini dilaksanakan sebagai penunjang mata kuliah Proyek Kewirausahaan Sosial yang ditempuh mahasiswa Ilmu Komunikasi semester 5.
“Dengan kehadiran dua narasumber hebat ini, semoga mahasiswa mendapatkan banyak inspirasi untuk melaksanakan proyek kewirausahaan sosial pada akhri semester mendatang,” ungkap Kaprodi Ilmu Komunikasi.
Erwin Djunaedi sebagai narasumber pertama menyampaikan bahwa kewirausahaan sosial berada pada dua bandul, yaitu kesejahteraan sosial dan kesejahteraan finansial. “Jika pada entrepreneur hanya mementinkan profit, maka social entrepreneur perlu memikirkan gerakan sosial yang mampu menjadi solusi atas permasalahan yang ada di Masyarakat,” ungkap alumni Universitas Gadjah Mada ini.
Pria asli Sulawesi Selatan yang kini telah menetap di Yogyakarta ini kemudian memberikan gambaran bagaimana Komunitas Malam Museum dibangun dari kegelisahan dirinya bersama beberapa temannya. Malam Museum merupakan komunitas yang ia bangun karena melihat rendahnya minat masyarakat untuk datang ke museum. Aksi sosial itu ternyata terus berkembang dan mendapatkan banyak apresiasi.
“Hingga saat ini, Komunitas Malam Museum telah banyak bekerjasama baik dengan instansi pemerintah maupun dengan swasta, baik dalam bentuk partner kegiatan maupun sponsorship kegiatan yang kita buat,” ungkap Erwin.
Anifatul Jannah yang merupakan alumni Ilmu Komunikasi UINSA pada kesempatan tersebut menyampaikan bagaimana komunikasi kepemimpinan menjadi bagian yang sangat penting dalam membangun kewirausahaan sosial. Pengalamannya sebagai founder MBC Indonesia dan Koordiantor Nasional AIS Nusantara ia sampaikan pada acara tersebut.
Menurut Anifa, gaya kepemimpinan berbasis kemanusiaan menjadi hal yang perlu dimuculkan sebagai modal dalam membangun social entrepreneurship. “Ketika membangun gerakan sosial, kita tidak mungkin berjalan sendiria, perlu adanya partner dan kader agar program kita tetap bisa sustainable,” ungkap Anifa.
Pada kesempatan itu, Anifa membagikan pengalamannya membangun social entrepreneur sejak semester 3, yaitu Mobile Book Collection Learning (MBC Learning). Program tersebut membawa Anifa berangkat ke Sydney, Australia untuk mempresentasikan program yang ia gagas itu. (Rmd/FDK)