Surabaya — Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bangkalan terasa berbeda pada hari Rabu, 30 Oktober 2024 lalu. Suasana penuh semangat dan rasa ingin tahu begitu terasa saat sebanyak 130 mahasiswa dari Program Studi Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya memadati ruangan dalam rangka Sekolah Parlemen dan Kepemiluan. Program inovatif ini memberikan pengalaman langsung bagi mahasiswa dalam memahami seluk-beluk dunia politik, khususnya di tingkat legislatif daerah.
Disambut langsung oleh Wakil Ketua Komisi A DPRD Bangkalan, Anton Bastoni, para mahasiswa mendapatkan perspektif baru yang kaya dari kunjungan tersebut. Pak Anton, yang mendukung penuh program ini, merasa bangga melihat antusiasme para generasi muda dalam memahami politik dengan cara yang positif dan membangun.
“Sekolah Parlemen ini penting untuk membuka wawasan politik yang baik bagi mahasiswa. Harapan kami, mereka bisa merasakan langsung bagaimana peran legislatif bekerja untuk rakyat,” tutur Anton Bastoni dengan penuh semangat.
Dalam sesi diskusi, keaktifan mahasiswa menjadi sorotan. Pertanyaan-pertanyaan kritis terkait pengawasan kebijakan, pembahasan anggaran, hingga tantangan nyata dalam mengemban amanah rakyat menghujani para anggota dewan yang hadir di ruangan. Tak hanya menjadi pendengar pasif, mahasiswa Ilmu Politik FISIP UINSA tampil sebagai peserta aktif yang menunjukkan kepedulian mereka terhadap isu-isu pemerintahan lokal.
Dr. Iva Yulianti Umdatul Izzah, S. Sos, M.Si., Wakil Dekan I FISIP UINSA, menyampaikan bahwa program ini bertujuan membekali mahasiswa dengan pengalaman lapangan yang tidak bisa ditemukan di ruang kelas.
“Program ini memberikan pengalaman tak ternilai bagi mahasiswa. Melalui Sekolah Parlemen, mereka memahami secara langsung bagaimana proses politik berlangsung di tingkat lokal dan diharapkan ini akan menumbuhkan minat mereka untuk berkontribusi dalam dunia politik yang sehat,” ungkap Dr. Iva Yulianti dengan bangga.
Melalui kunjungan ini, Dr. Iva Yulianti juga berharap mahasiswa dapat membangun jaringan dengan para pelaku politik lokal, yang ke depannya bisa mendukung mereka untuk memahami kompleksitas dunia politik.
Sementara itu, Sekretaris Program Studi Ilmu Politik, Ajeng Widya Prakasita, M.A., menjelaskan bahwa Sekolah Parlemen dan Kepemiluan adalah bagian dari kurikulum penting dalam pendidikan politik mahasiswa. Dengan belajar langsung dari anggota dewan, mahasiswa diharapkan memahami lebih jauh tentang politik anggaran, yang menjadi topik utama kunjungan kali ini.
“Kami ingin mahasiswa tahu bagaimana proses anggaran dan kebijakan dibuat oleh anggota dewan, termasuk bagaimana mereka memperjuangkan aspirasi rakyat. Melalui kunjungan ini, mereka belajar langsung bagaimana anggota dewan merencanakan dan menjalankan kebijakan yang berdampak pada masyarakat luas,” jelas Ajeng Widya Prakasita, M.A..
Dengan adanya kegiatan seperti ini, FISIP UINSA berharap bisa mencetak generasi muda yang tak hanya cakap dalam teori tetapi juga memahami praktik langsung politik yang sehat dan transparan.
Sekolah Parlemen ini pun disambut dengan antusias oleh mahasiswa. Salah satu mahasiswa menyampaikan,
“Ini pengalaman yang membuka mata. Kami jadi lebih memahami peran legislatif secara nyata dan semakin termotivasi untuk aktif dalam bidang politik,” ujar salah satu mahasiswa dengan penuh semangat.
Sekolah Parlemen dan Kepemiluan ini membuktikan bahwa pendidikan politik tidak hanya tentang apa yang ada di dalam buku, tetapi juga pengalaman nyata di lapangan. Dengan langkah ini, FISIP UINSA terus berupaya mencetak generasi yang siap berkontribusi bagi demokrasi Republik Indonesia yang lebih baik. (WD)