Berita

UINSA Newsroom, Jumat (01/11/2024); Pada tanggal 31 Oktober 2024, delegasi dari Bank Sampah Syariah UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya melakukan studi banding ke Circular Seed. Sebuah lembaga inovatif di Western Australia yang fokus pada transformasi sampah menjadi sumber daya masa depan. Kunjungan ini diinisiasi untuk memperkaya wawasan dan memperkuat komitmen UINSA dalam mengembangkan program pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan berbasis syariah di Indonesia.

Kunjungan ini dihadiri Achmad Room Fitrianto, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UINSA; Ajeng Tita Nawangsari, Kepala Laboratorium FEBI UINSA; serta Hapsari Utami, perwakilan Dosen Ilmu Ekonomi. Tim FEBI disambut hangat Narendra Subramaniam, Direktur Utama Circular Seed. Kegiatan ini juga didampingi dua pakar dari Curtin University, yaitu Prof. Dora Marinova, seorang Profesor Bidang Keberlanjutan, dan Dr. Atiq Zaman.

Circular Seed, dengan slogan “Transforming Waste into Tomorrow’s Resources,” dikenal sebagai lembaga yang memiliki fokus utama dalam mengolah sampah, khususnya sampah plastik, menjadi produk-produk baru yang bermanfaat. Dalam pertemuan ini, Narendra Subramaniam memberikan penjelasan mendalam mengenai proses pengelolaan sampah plastik yang dilakukan Circular Seed. Mulai dari pengumpulan hingga transformasi sampah menjadi material berharga yang dapat digunakan kembali.

Narendra menjelaskan, bahwa sampah plastik yang dikumpulkan Circular Seed diolah menjadi biji plastik, yang kemudian diproses lebih lanjut menjadi produk seperti batu bata, paving block, dan bahkan electrical box. “Produk-produk ini tidak hanya memiliki nilai ekonomis tinggi tetapi juga membantu mengurangi limbah plastik yang merusak lingkungan,” ujar Narendra.

Circular Seed juga mengembangkan teknologi yang memungkinkan konversi sampah plastik menjadi bahan bakar solar, yang dapat digunakan sebagai alternatif energi. “Kami bangga bisa memperkenalkan inovasi-inovasi yang kami lakukan di Circular Seed kepada para tamu dari Indonesia, khususnya dari institusi pendidikan seperti UINSA. Kami berharap dapat memberikan inspirasi dan pengetahuan tentang pentingnya mengelola sampah dengan cara yang berkelanjutan,” terang Narendra.

Achmad Room Fitrianto, yang mewakili UINSA, menyampaikan apresiasi atas kesempatan belajar yang diberikan Circular Seed. “Kami sangat terkesan dengan inovasi yang dikembangkan oleh Circular Seed. Ini adalah pengalaman berharga yang dapat kami bawa pulang ke Indonesia, terutama dalam rangka mengembangkan Bank Sampah Syariah UINSA agar lebih berdaya guna dan berkelanjutan. Kami berharap bisa menerapkan sebagian dari metode ini untuk membantu mengurangi limbah di lingkungan kampus dan masyarakat sekitar,” kata Achmad Room.

Ajeng Tita Nawangsari, Kepala Laboratorium FEBI UINSA menambahkan, bahwa pengalaman ini akan menjadi bahan pengembangan kurikulum dan kegiatan laboratorium di FEBI UINSA. “Studi banding ini membuka wawasan baru bagi kami untuk memahami lebih dalam konsep circular economy dan pentingnya transformasi sampah menjadi sumber daya yang berkelanjutan. Kami ingin membawa ilmu ini ke dalam kegiatan laboratorium dan pengajaran di UINSA,” jelasnya.

Selain itu, Hapsari Utami menekankan pentingnya pengelolaan sampah berbasis syariah yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga mengandung nilai-nilai keberlanjutan dan tanggung jawab sosial. Ia berharap, UINSA dapat mengembangkan model bank sampah syariah yang inovatif dan bermanfaat bagi masyarakat luas.

Dengan kunjungan ini, Bank Sampah Syariah UINSA berharap dapat menjalin kerja sama yang lebih erat dengan Circular Seed dan Curtin University, serta menerapkan konsep-konsep baru dalam pengelolaan sampah yang berkelanjutan di Indonesia. (ARF/FEBI)

Reportase: FEBI UINSA
Redaktur: Nur Hayati
Desain Foto: MN. Cahaya