Berita

Rabu, 16 Juli 2025 tepatnya di Aula Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya telah dilaksanakan Yudisium yang ke-112. Pada yudisium kali ini dihadiri oleh 150 calon sarjana yang 34 diantaranya berasal dari Prodi Bimbingan dan Konseling Islam (BKI). Dari 34 tersebut, ada tiga mahasiswa terbaik dari Prodi BKI sendiri yaitu Juliawati, S.Sos sebagai terbaik 1 dengan IPK 3.83, Atina Nafilah, S.Sos sebagai terbaik 2 dengan IPK 3.82, dan Akhmad Jauharul Anshori, S.Sos sebagai terbaik 3 dengan IPK 3.78.

Dalam pelaksanaan Yudisium yang ke-112 ini, Bapak Dr. Moch. Choirul Arif, S.Ag., M.Fil.I.. menyampaikan bahwa “Ketika anda sudah menjadi sarjana, dimanapun kalian berada, kalian harus tetap menyebarkan kebaikan”. Dalam Yudisium ini beliau juga menyampaikan bahwa jangan pernah meninggalkan sholat dalam posisi dan keadaan apapun karena meskipun sarjana selesai tapi secara kemanusiaan dan makhluk Allah, itu merupakan awal perjalanan menuju kesempurnaan di mata Allah.

Bapak Dr. Moch. Choirul Arif, S.Ag., M.Fil.I.. juga menceritakan bahwa banyak sarjana yang setelah lulus lalu bekerja, tapi sholatnya berantakan dengan alasan lembur sehingga subuhnya kesiangan. Dengan ini beliau menghimbau para calon sarjana untuk tetap menjaga sholat meskipun sudah menjadi sarjana karena dengan sholat, itu adalah cara kita berkomunikasi dengan Allah yang mampu melembutkan hati kita dan tidak ada alasan apapun untuk meninggalkan sholat.

Tak hanya itu, Atina Nafilah, S.Sos sebagai terbaik ke-2 di BKI juga menyampaikan kesannya selama berkuliah di Prodi BKI. Bagi Atina Nafilah, S.Sos, kuliah di Prodi Bimbingan dan Konseling Islam bisa bikin perkuliahan terasa seperti rumah. “Karena cuman di BKI aku menemukan temen yang bener bener support dan saling jaga kesehatan mental temennya, cuman anak BKI yang gak gampang judge seseorang setelah melakukan kesalahan.” begitulah alasan Atina Nafilah, S.Sos yang menyebutkan alasan kenapa kuliah di Prodi BKI terasa seperti rumah.

Atina Nafilah, S.Sos juga menyampaikan jika kuliah itu benar-benar melelahkan apalagi ketika semester akhir, akan tetapi Atina Nafilah, S.Sos juga mengingatkan bahwa “Apapun rintangan yang kamu hadapi di masa kuliahmu, jangan pernah berhenti ataupun menyerah. Ingat lagi mimpimu diawal. Ingat bahwa sampai di titik ini itu tidak mudah, masak mau nyerah gitu aja?”. Dalam penyampaian itu, Atina Nafilah, S.Sos juga mengingatkan bahwa kesuksesan tidak akan datang secara instan dan pasti akan mendapat jalan buntu (rintangan) dalam mencapainya. Hal ini tergantung dari seberapa cepat dan kuat seseorang untuk bangkit dan terus meraih mimpi.

Penulis: Robiah Nur Adawiyah