UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya telah melaksanakan seminar kolaborasi dengan Pandu Digital Indonesia, selaku program yang dicanangkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Acara seminar ini dilakukan pada Sabtu siang (8/10) secara online (daring) melalui aplikasi Zoom.
Tema yang dipilih dalam seminar daring ini adalah “Pelatihan Literasi Digital: Rekam Jejak Sejarah Islam dalam Dunia Digital, Bagaimana Kebenarannya?”. Yang mana dalam pelaksanaanya banyak diikuti oleh mahasiswa UINSA, khususnya dari Fakultas Adab dan Humaniora (FAHUM).
Moderator dari acara ini adalah Alia Patra Humonggio, di mana untuk pembicara yang pertama di isi oleh Muhammad Khodafi, M.Si. selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama FAHUM UINSA. Dalam paparan materinya, beliau menjelaskan tentang sejarah Islam di ruang digital. “para sejarawan tidak hanya mencari data di situs-situs sejarah, juga di situs internet”, ucapnya. Hal itu menunjukkan jika para sejarawan di zaman sekarang, juga harus bisa bekerja sesuai dengan perkembangan zaman. Namun, di lain sisi Muhammad Khodafi, M.Si, juga berkata apabila dengan zaman yang serba digital ini, banyak konten berbau sejarah yang belum terbukti kebenarannya (hoax), tapi dengan mudahnya tersebar di internet, dan diyakini oleh banyak netizen Indonesia.
Selain ada Muhammad Khodafi, M.Si., dalam acara seminar yang didukung oleh Kominfo ini juga di isi oleh dua pemateri lain, yakni Zain Handoko yang menjelaskan soal sejarah Islam dalam dunia digital, dan Annisa Choiriya dengan materinya tentang Digital Safety-Critical Thinking. Di akhir sesi seminar, juga dibuka kesempatan bagi para peserta untuk menanyakan pertanyaan yang berkaitan dengan penjelasan yang sudah dipaparkan oleh ketiga pemateri di atas.(sah)