UINSA Newsroom, Senin (19/12/2022); Kepercayaan negara lain terhadap Indonesia semakin kuat, terutama ketika ekonominya cukup rentan dalam beberapa bulan terakhir. Kepercayaan ini diperkuat oleh pengakuan Vice President Hiroshima University (HU), Prof. Manabu Abe. Kekuatan ekonomi Indonesia tidak lepas dari tata kelola ekonomi dan strategi yang dimainkan oleh Presiden Joko Widodo.
Pengakuan ini disampaikan saat Tim UINSA Surabaya–yang dipimpin Wakil Rektor bidang AUPK, Prof. Dr. Wiwik Setiyani, M.Ag.–sedang berdiskusi tentang penjajakan kerjasama antara UINSA dan Wakil Presiden Akademik Universitas Hiroshima. Diskusi yang cukup gayeng sekalipun dalam kondisi udara berada pada posisi 5 derajat membahas kegiatan konkret yang telah dan dapat dilakukan perguruan tinggi besar baik di Indonesia maupun Jepang.
Keduanya menyepakati untuk melegalkan kegiatan yang telah dilakukan, misalnya visiting professor, student mobility, dll. Kegiatan yang telah dilakukan oleh Program Studi Biologi Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UINSA dengan Marine Biological Laboratory diakui Prof. Kunifumi Tagawa (Direktur) dan disampaikan ke Vice President saat diskusi ini. Di saat yang sama, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) menyampaikan, bahwa FEBI juga memerlukan kerjasama dengan School of Economics tentang hal yang serupa dengan FST. “Tahun 2023 FEBI mengagendakan konferensi internasional,” Dr. Sirajul Arifin, S.Ag., S.S., M.E.I., Dekan FEBI UINSA Surabaya.
Lebih lanjut dijelaskan Dekan FEBI, bahwa konferensi yang melibatkan peserta dan pembicara dari berbagai negara tentu membutuhkan pembicara yang memiliki keahlian sesuai dengan tema konferensi. Salah satu temanya adalah digital economy. Tidak hanya tentang kebutuhan akan speakers tetapi juga menawarkan kolaborasi joint review untuk jurnal yang statusnya akan ditingkatkan menjadi jurnal internasional bereputasi. Selain dua fakultas di atas, Fakultas Tarbiyah dan Kependidikan (FTK) yang diwakili Associate Professor Irma Soraya juga menyampaikan maksud yang sama.
Berbagai diskusi tersebut meyakinkan Vice President untuk menerima tawaran kerjasama. Ia pun menyambut baik kehadiran Tim UINSA. Kegiatan pun diakhiri dengan penyerahan cindera mata dan foto bersama yang menandai harmoni hubungan UINSA dan Hiroshima University (HU).
Harmoni UINSA dan HU tidak berbeda dengan harmoni hubungan UINSA dengan Kobe University (KU). Wakil Rektor bidang AUPK membuka paparan dengan memperkenalkan Tim satu per satu. Setelah perkenalan, Warek AUPK juga menyampaikan, bahwa kehadiran Tim UINSA bermaksud merajut hubungan baik melalui kerjasama antara UINSA dan KU. “Hal ini disambut baik Pimpinan KU yang mengaku bahwa UINSA satu-satunya perguruan tinggi Islam Indonesia yang menginisasi kerjasama dengan KU,” ujar Prof. Wiwik.
Dijelaskan Pimpinan KU, bahwa kerjasama yang telah dilakukan selama ini adalah kerjasama dengan PTN besar Indonesia, seperti ITB, ITS, Unpad, IPB, UI, dan UNAIR. “Jadi, kerjasama dengan UINSA merupakan bentuk kepercayaan dan kehormatan bagi kami,” ujar Prof. Atsuki Koike.
Perbincangan berlanjut tentang halal center. Ide yang muncul setelah diskusi tentang Prodi Ekonomi Syariah (Islamic Economics). Diskusi halal center dan Islamic economics kemudian membuka diskusi lanjutan tentang bagaimana relasinya dengan ekonomi dan teknologi. Hal yang terakhir inilah, yang semakin meyakinkan Prof. Koike dan pimpinan lainnya untuk menindaklanjuti kerjasama dengan UINSA. (*)